Beirut, Purna Warta – Pejuang gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah meluncurkan serangkaian roket ke posisi militer Israel di sisi utara wilayah yang diduduki tahun 1948, setelah serangan udara Israel di kota perbatasan selatan Lebanon menewaskan tiga orang.
Baca Juga : Paus Kecam Pembantaian Mengerikan Warga Sipil di Gaza
Saluran televisi berbahasa Arab Lebanon al-Manar, mengutip pernyataan Hizbullah, melaporkan bahwa kelompok tersebut telah menargetkan “pusat komando baru” di dekat pangkalan angkatan laut Israel di Rosh HaNikra, dan menembakkan setidaknya 18 roket ke lokasi tersebut.
Sejumlah tentara Israel juga terluka, ketika pejuang perlawanan Lebanon menyerang pos terdepan Dhaira dan Hadb al-Bustan. Hizbullah mengatakan dalam pernyataan terpisah pada hari Rabu (27/12) bahwa mereka meluncurkan rudal Burkan (Gunung Berapi) kaliber berat ke pos lokasi Khirbet Maer Israel di dekat perbatasan, sehingga menimbulkan korban jiwa. Artileri dan tank Israel, sementara itu, menyerang pinggiran kota al-Naqoura, desa Aita al-Shaab, dan puncak bukit al-Hamames di selatan al-Khiam. Pasukan Israel juga menggempur pinggiran desa al-Jibbain, Tayr Harfa dan Yarine.
Terlebih lagi, tentara Israel di sepanjang perbatasan menembakkan senapan mesin berat ke arah wilayah yang berbatasan dengan hutan Lebanon. Sebelumnya pada hari Rabu, tiga orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Lebanon selatan.
Baca Juga : Korban Jiwa di Gaza Dekati 21.000 Orang
“Pesawat-pesawat tempur musuh menyerbu, sebelum tengah malam (2200 GMT), sebuah rumah di pusat kota Bint Jbeil,” sekitar dua kilometer (sedikit lebih dari satu mil) dari perbatasan, menewaskan seorang pria, saudara laki-lakinya dan stri, kata Kantor Berita Nasional resmi Lebanon.
NNA mengidentifikasi korban tewas sebagai Ali Bazzi, saudara laki-lakinya Ibrahim dan istrinya Shourouk Hammoud. Anggota keluarga lainnya terluka, tambahnya.
Hizbullah kemudian mengumumkan bahwa Ali Bazzi adalah salah satu pejuangnya. Seorang kerabat mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Ibrahim Bazzi adalah warga negara Australia, yang datang berkunjung sekitar seminggu yang lalu.
Rezim Israel telah melancarkan serangan sporadis di Lebanon selatan sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan perang dahsyat terhadap Jalur Gaza yang terkepung. Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan roket terhadap posisi Israel di perbatasan, sementara Israel melancarkan serangan udara dan artileri di Lebanon selatan.
Baca Juga : Presiden Korut Perintahkan Persiapan Perang Menyusul Konfrontasi AS
Israel mengatakan sedikitnya enam tentaranya dan empat pemukim tewas di wilayah tersebut, dan tentara Lebanon kehilangan seorang tentara. Lebih dari selusin warga sipil Lebanon, tiga di antaranya jurnalis, juga kehilangan nyawa dalam bentrokan tersebut.