Beirut, Purna Warta – Seorang pejabat tinggi Hizbullah menyatakan bahwa Amerika Serikat terlibat langsung dalam agresi terhadap Lebanon dan pembunuhan Sayyid Hasan Nasrallah. Dia menekankan bahwa Washington telah meningkatkan operasi intelijen terhadap Hizbullah sepuluh kali lipat dalam 25 tahun terakhir, namun gerakan perlawanan tetap teguh dan mampu menyerang para penjajah.
Baca juga: Khalil al-Hayya: Bangsa Palestina Tidak Akan Meninggalkan Tanah Air
Kepala Divisi Sumber Daya dan Perbatasan Hizbullah, Nawaf al-Moussawi, menyampaikan pernyataan ini dalam wawancara dengan jaringan televisi Lebanon, al-Mayadeen, pada Senin (tanggal tidak disebutkan). Dia menegaskan bahwa Amerika memiliki peran dalam keputusan dan pelaksanaan pembunuhan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah yang tewas dalam serangan rudal Israel di Beirut pada 27 September tahun lalu.
Moussawi menekankan bahwa jenis rudal yang digunakan untuk menyerang markas Nasrallah di lingkungan Dahiyeh, Beirut, “bukan bagian dari persenjataan Israel dan sengaja dibawa untuk serangan terarah ini.”
Pejabat Hizbullah itu juga mencatat bahwa operasi intelijen AS terhadap Hezbollah sejak tahun 2000 telah meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan operasi Israel. Dia menekankan bahwa program intelijen Amerika “melayani kepentingan Israel.”
Di bagian lain pernyataannya, Moussawi mengatakan bahwa Hizbullah telah “menerima pukulan berat” dalam konfrontasinya dengan rezim Tel Aviv, tetapi menegaskan bahwa gerakan tersebut “tidak berakhir, begitu pula dengan front Perlawanan.”
Perlawanan menimbulkan kerugian signifikan pada pendudukan Israel “pada puncak perang” dan mencapai prestasi selama konflik tersebut, tegasnya. Sebagai contoh, dia menyebut operasi Caesarea, di mana drone Hezbollah berhasil mencapai kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hezbollah “mampu melancarkan serangan terhadap pendudukan Israel jika mereka menutupi kekurangan mereka,” tegas Moussawi, sambil menekankan bahwa “jumlah kekurangan dan celah sangat signifikan.”
Baca juga: Israel Akan Tetap di Selatan Suriah
Pejabat Hezbollah itu mencatat bahwa meskipun entitas penjajah mengklaim telah mencapai “kesuksesan,” tidak ada bukti untuk pencapaian mereka yang disebut-sebut melawan gerakan tersebut.
Moussawi juga mengatakan bahwa Hezbollah saat ini sedang melakukan investigasi internal terhadap semua peristiwa keamanan dan militer yang terjadi selama perang terakhir Israel melawan Lebanon.