Beirut, Purna Warta – Gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon mengecam keras pembunuhan penasihat militer senior IRGC Iran di Suriah oleh rezim Israel, dan menggambarkannya sebagai pelanggaran terang-terangan.
Baca Juga : Duta Besar Iran: Syahid Mousavi Adalah Syahid di Jalan Al-Quds
“Kami menganggap pembunuhan Brigadir Jenderal Seyyed Razi Mousavi di Suriah sebagai pelanggaran yang mencolok dan tidak tahu malu, yang dilarang,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (25/12).
Komandan senior IRGC menjadi martir dalam serangan rudal oleh rezim Israel di lingkungan Sayyeda Zeinab di Damaskus pada hari sebelumnya. Hizbullah menambahkan bahwa Mousavi “mengabdikan puluhan tahun hidupnya yang terhormat untuk mendukung perlawanan Islam di Lebanon dan tanpa kenal lelah membantu perlawanan dan para pejuangnya.”
Gerakan tersebut kemudian menggambarkan komandan Iran yang syahid itu sebagai “kawan seperjuangan” mantan komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh pasukan teroris Amerika Serikat di Irak selama empat tahun. yang lalu.
Gerakan ini mengakhiri pernyataannya dengan menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, IRGC, keluarga Mousavi dan bangsa Iran. Jihad Islam Palestina yang berbasis di Jalur Gaza juga mengutuk keras “pembunuhan pengecut” terhadap komandan Iran oleh rezim Israel, dan menyebut Mousavi sebagai “salah satu komandan paling terkemuka” IRGC.
Baca Juga : Israel Bunuh Jenderal Iran, Blunder atau Provokasi?
Tel Aviv harus menunggu hitungan mundur
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian juga menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga Mousavi serta negara-negara Iran dan Suriah atas kemartirannya. Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, diplomat top Iran mengatakan, “Syuhada terhormat ini berjuang dengan gagah berani melawan teroris selama bertahun-tahun bersama Martir Hajj Qassem Soleiman untuk menjamin keamanan Iran dan kawasan [Asia Barat].”
“Tel Aviv harus menunggu hitungan mundur,” tambah menteri luar negeri Iran.
Mousavi menjadi martir saat bertugas sebagai bagian dari misi penasihat militer Iran di Suriah. Misi tersebut merupakan misi pertama yang memberikan bantuan kepada Suriah pada tahun 2014, ketika negara Arab tersebut berada dalam cengkeraman kelompok teroris Daesh Takfiri yang dibentuk oleh AS dan didukung oleh Israel.
Dipimpin oleh Jenderal Soleimani, misi tersebut memainkan peran penting dalam keberhasilan upaya kontraterorisme Damaskus yang akhirnya mengalahkan kelompok teror tersebut pada akhir tahun 2017. Sebelumnya pada hari Senin, Presiden Iran Ebrahim Raisi bersumpah bahwa rezim Israel pasti akan menanggung akibatnya atas tindakan kriminal yang membunuh penasihat militer senior tersebut.
Baca Juga : Aktivis AS Cornel West Puji Afrika Selatan yang Tuntut Israel Diajukan ke ICC
Rasi mengatakan tindakan kejam pembunuhan komandan IRGC adalah tanda lain dari keputusasaan rezim Zionis yang sedang merebut kekuasaan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani juga mengecam keras tindakan teroris Israel, dengan mengatakan bahwa tindakan keji dan pengecut tersebut merupakan indikasi lain dari sifat teroris rezim tersebut.