Beirut, Purna Warta – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon melakukan setidaknya 11 operasi baru terhadap sasaran militer Israel.
Dalam pernyataan terpisah, Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan peralatan militer dan spionase Israel di bagian utara wilayah pendudukan.
Baca Juga : Iran dan Rusia Menghadiri Pentathlon Militer
Hizbullah melaporkan menyerang beberapa pasukan dan kendaraan militer Israel dengan rudal dan drone.
Kelompok tersebut mengatakan pihaknya melancarkan serangan pesawat tak berawak ke markas batalion roket dan artileri di barak “Yoav”, yang secara akurat mengenai posisi dan tempat tinggal perwira dan tentara musuh.
Hizbullah juga menyatakan pihaknya melakukan serangan udara menggunakan drone peledak, menargetkan markas besar Divisi 91 yang baru didirikan di “Eilit”, tepatnya mengenai lokasi di mana perwira dan tentara musuh ditempatkan.
Gerakan tersebut mengatakan bahwa operasi ini merupakan pembalasan atas serangan Israel terhadap warga sipil dan bangunan tempat tinggal di Lebanon dan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
Hizbullah dan militer Israel telah saling baku tembak di sepanjang perbatasan selatan Lebanon sejak awal Oktober ketika Israel memulai serangannya di Gaza.
Israel memulai serangannya terhadap Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober, menyusul serangan mendadak oleh gerakan perlawanan Palestina.
Baca Juga : Jenderal Pakistan: Raisi dan Amir-Abdollahian adalah Teman Sejati Pakistan
Sejak dimulainya perang Israel, setidaknya 35.800 warga Palestina telah terbunuh, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan 80.200 lainnya terluka.
Lebih dari 1,7 juta orang telah mengungsi di Gaza selama perang genosida yang sedang berlangsung.