Hizbullah Lakukan 1.650 Operasi Lawan Pasukan Israel sejak Dimulainya Perang Gaza

Beirut, Purna Warta – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah melakukan 1.650 operasi melawan rezim Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang di Jalur Gaza pada bulan Oktober.

Lebih dari 2.000 tentara Israel tewas atau terluka dalam operasi tersebut, kata gerakan tersebut.

Hizbullah merilis angka-angka tersebut dalam sebuah infografik pada hari Rabu, yang menandai hari ke-200 agresi Israel yang sejauh ini telah menewaskan banyak sekali warga Palestina dan menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza yang terkepung.

Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan 352 penembakan artileri, dan 55 serangan pesawat tak berawak, menembakkan 727 roket permukaan-ke-permukaan, serta 546 peluru kendali dan 77 senapan mesin ke wilayah pendudukan, demikian yang dilaporkan Press TV.

Pejuang perlawanan Lebanon telah berhasil menimbulkan kerugian pada 344 bunker dan benteng, 328 peralatan teknis, 722 unit pemukiman, 92 kendaraan militer, 67 pusat komando, 33 posisi artileri, lima drone, lima platform rudal Iron Dome, dan dua pabrik. milik militer Israel, tambahnya.

Di antara lokasi yang menjadi sasaran Hizbullah adalah 186 pemukiman Israel, 1.112 tempat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan wilayah pendudukan, 55 lokasi belakang, dan 51 objek udara.

Hizbullah juga mencatat bahwa serangannya telah membuat 230.000 pemukim Israel mengungsi dan menyebabkan evakuasi 43 permukiman dalam jarak 5 kilometer dari perbatasan.

Hizbullah dan Israel telah saling baku tembak sejak awal Oktober, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan serangan gencar di Gaza menyusul operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Hamas Palestina.

Hizbullah telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasannya selama rezim Tel Aviv melanjutkan perang brutalnya di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 34.305 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 77.293 lainnya.

Hizbullah berperang dalam dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer Israel mundur secara memalukan pada kedua perang tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *