Beirut, Purna Warta – Hizbullah mengeluarkan kecaman keras pada hari Rabu (27/3) mengenai “kejahatan brutal” yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap pasien dan staf medis di sebuah fasilitas medis di Lebanon selatan, yang mengakibatkan kematian dan cedera di kalangan warga sipil, seperti dilansir media. .
Mengekspresikan solidaritasnya kepada para korban, Hizbullah berharap agar korban luka segera pulih dan menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan tersebut akan menghadapi konsekuensinya.
Menurut Al-Mayadeen, jet Israel menargetkan pusat darurat dan bantuan Lebanon di desa Hebbariyeh pada Rabu pagi, yang mengakibatkan kematian sedikitnya tujuh warga sipil.
Menyusul pernyataan tersebut, Hizbullah segera mengumumkan pernyataan lain yang menyatakan tanggapan militer terhadap pelaku serangan tersebut.
“Untuk mendukung masyarakat Gaza yang teguh dan perlawanan yang berani di sana, dan sebagai tanggapan atas kejahatan musuh Zionis di wilayah Al-Habariyah, para pejuang Perlawanan Islam menargetkan pemukiman Kiryat Shmona dan komando Brigade 769 dari Gaza. pendudukan tentara dengan puluhan rudal,” kata Hizbullah dalam pengumumannya.
Insiden ini terjadi di tengah serangkaian serangan udara Israel di Lebanon selatan. Pasukan pendudukan Zionis menargetkan pusat medis dan perawatan, yang diidentifikasi sebagai gedung “Asosiasi Medis Islam” di desa Al-Habariyah, yang mengakibatkan lebih banyak korban jiwa.
Tim penyelamat saat ini terlibat dalam operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung di daerah yang terkena dampak.
Selain itu, agresi rezim Israel di Lebanon selatan telah meningkat, dengan serangan udara yang menargetkan wilayah sipil seperti wilayah “Wardine” antara desa “Ayat” dan “Boudai”, yang menyebabkan korban tambahan.
Ketegangan antara Hizbullah dan rezim Israel telah meningkat sejak rezim Israel melancarkan serangan genosida di Gaza pada Oktober lalu. Kedua belah pihak telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sasaran masing-masing.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Gaza akibat perang Israel mencapai 32.333 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.