Beirut, Purna Warta – Seorang anggota parlemen Lebanon yang mewakili Hizbullah mengatakan gerakan perlawanan tersebut siap menghadapi “skenario apa pun” di tengah eskalasi mematikan yang sedang berlangsung oleh rezim Israel terhadap negara tersebut.
“Kami bertindak atas tugas nasional kami, meskipun rezim terus-menerus mengancam anggota parlemen,” kata Amin Sherri, yang merupakan anggota Blok Kesetiaan terhadap Perlawanan, pada hari Rabu.
Ia menegaskan bahwa struktur kepemimpinan Hizbullah tidak mengalami keretakan apa pun, meskipun rezim telah membunuh Sekretaris Jenderal gerakan tersebut Sayyed Hassan Nasrallah pada akhir September.
Gerakan tersebut terus menargetkan wilayah Palestina yang diduduki dengan serangan balasan dengan kecepatan yang meningkat, kata anggota parlemen tersebut, seraya menambahkan bahwa gerakan tersebut “secara ketat” menerapkan pengaturan penggantian yang telah disetujui oleh pemimpin perlawanan sebelum ia mati syahid.
Sementara itu, Sherri menegaskan bahwa rezim Israel telah gagal mewujudkan tujuan yang telah diupayakannya melalui serangan darat terhadap Lebanon.
Pejabat tersebut juga membantah tuduhan adanya komandan militer atau prajurit dalam struktur sipil di negara tersebut yang telah digunakan rezim secara luas untuk mencoba membenarkan serangan mematikannya.
Rezim tersebut meningkatkan agresinya terhadap negara tersebut pada Oktober lalu, yang mendorong Hizbullah untuk melancarkan ratusan operasi balasan terhadap wilayah pendudukan dan pasukan Israel yang mencoba menyerang Lebanon.
Baru-baru ini, gerakan tersebut menyergap pasukan Israel yang mencoba menyerang dua desa perbatasan di selatan, menewaskan sedikitnya tujuh tentara dan melukai banyak lainnya.
Kemudian, para pejuangnya menargetkan dua tank Merkava di Dataran Tinggi al-Labouneh di Lebanon barat dengan rudal berpemandu, yang menyebabkan kendaraan tersebut terbakar dan menyebabkan penumpangnya tewas dan terluka.