Beirut, Purna Warta – Pemimpin Hizbullah ini memuji Letnan Jenderal Qassem Soleimani, komandan anti-teror terkemuka Iran yang telah gugur, dengan menyoroti kepemimpinannya yang luar biasa di tingkat strategis dan intelektual.
Baca juga: Kisah Persahabatan, Perlawanan, dan Kesyahidan Qassem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis
Syeikh Naim Qassem menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidato televisi pada Sabtu malam saat ia berbicara dalam sebuah acara untuk memperingati 5 tahun syahidnya komandan legendaris tersebut bersama rekannya dari Irak, Abu Mahdi al-Muhandis, yang tewas dalam serangan drone AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada Januari 2020.
“Syahid Soleimani adalah panglima tertinggi Poros Perlawanan yang menggagalkan konspirasi AS di kawasan Asia Barat. Dia berhasil mengembalikan kejayaan perjuangan Palestina melalui perlawanan bersenjata di wilayah Palestina yang diduduki,” ujar Syeikh Qassem.
Ia juga menekankan bahwa komandan anti-teror Iran tersebut mengungkapkan skema Amerika Serikat, khususnya di Irak dan Afghanistan.
Pemimpin Hizbullah itu mengatakan Jenderal Soleimani melawan kelompok teroris Takfiri Daesh (ISIS) serta rencana Israel untuk mendominasi kawasan.
Ia juga menyoroti peran penting Abu Mahdi al-Muhandis, wakil ketua Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMU), dalam membentuk kekuatan tersebut guna menghadapi pasukan pendudukan AS dan mendukung perjuangan Palestina.
Di bagian lain pidatonya, Syeikh Qassem mengatakan bahwa Israel terpaksa meminta gencatan senjata karena kemampuan gerakan perlawanan Hizbullah.
Baca juga: Apa itu Hashd al-Shaabi Irak dan Mengapa Amerika Berusaha Membubarkannya?
Ia menambahkan bahwa Lebanon menghadapi agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun Hizbullah berdiri teguh dan menantang kekuatan militer rezim Israel.
Sheikh Qassem juga berjanji untuk terus menghadapi Israel dan menegaskan bahwa kelompok perlawanan yang dipimpinnya kuat dan memiliki potensi yang sangat besar.