Beirut, Purna Warta – Seorang pejabat senior gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon mengatakan potensi serangan rezim Israel terhadap Lebanon akan menyebabkan kekalahan yang lebih besar dibandingkan apa yang diderita rezim Israel di Palestina.
Baca Juga : Perlawanan Palestina Kecam Rencana Israel Batasi Akses Al-Aqsa selama Ramadhan
Sheikh Nabil Qaouk, anggota Dewan Eksekutif Hizbullah, mengatakan pada hari Senin bahwa rencana Israel untuk melancarkan serangan ke Lebanon untuk menebus kekalahannya di Gaza akan semakin memperumit kesengsaraan rezim dan akan mempercepat runtuhnya kabinet Israel yang dipimpin oleh perdana menteri. Benyamin Netanyahu.
“Jika tujuan memperluas agresi Israel ke Lebanon adalah untuk menghindari kekalahan, hal ini akan menyebabkan kekalahan yang lebih dalam dan lebih besar, dan jika tujuannya adalah untuk memperpanjang kehidupan politik Netanyahu, saya harus mengatakan bahwa perang apa pun dengan Lebanon hanya akan membawa dampak buruk bagi Israel. satu hasil dan itu akan mempercepat kekalahan mereka dan jatuhnya Netanyahu,” kata ulama tersebut.
Komentar tersebut muncul ketika Hizbullah terus menyerang sasaran di wilayah pendudukan Israel di utara Palestina dalam upaya untuk memaksa rezim tersebut mengakhiri agresinya di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 29.000 orang sejak dimulai pada awal Oktober.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem mengatakan rekan-rekan pejuang perlawanannya berupaya untuk membebaskan umat manusia.
Serangan Hizbullah telah mendorong evakuasi besar-besaran pemukim Israel dari daerah dekat perbatasan Lebanon dan juga menimbulkan korban jiwa yang signifikan dan kerugian bagi militer Israel.
Baca Juga : Utusan Iran untuk PBB Tolak Tuduhan Tidak Berdasar AS
Serangan yang dilakukan Hizbullah adalah bagian dari kampanye yang lebih besar yang dilakukan kelompok perlawanan di negara-negara Arab untuk menargetkan kepentingan Israel dan AS di wilayah tersebut guna memaksa rezim tersebut mengakhiri perang di Gaza.