Beirut, Purna Warta – Pernyataan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah pada hari Selasa (11/10) datang di tengah laporan bahwa Lebanon dan Israel telah menyetujui rancangan kesepakatan.
“Jam-jam yang tertunda sangat menentukan. Sebagai rakyat Lebanon, kami sedang menunggu deklarasi posisi resmi dari pihak presiden kami dan musuh Zionis,” kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah pada hari Selasa.
Dia mengatakan “kami akan tetap waspada” sampai kesepakatan seperti itu diselesaikan dan mencatat bahwa kesepakatan yang tepat harus memenuhi tuntutan pemerintah Lebanon.
“Dalam kasus seperti itu, kami tidak akan mempermasalahkan masalah ini,” katanya dan mengingatkan, “Sejak awal, kami mengatakan bahwa kami mendukung pemerintah Lebanon dalam masalah ini.”
“Yang penting dari perlawanan itu adalah rakyat Lebanon bisa mengambil minyak dan gas dari ladang-ladang Lebanon,” kata Nasrallah.
Juga pada hari Selasa, seorang anggota parlemen senior Hizbullah mengatakan posisi tegas Lebanon dan upaya gerakan perlawanan telah membantu negara itu melindungi hak-hak maritimnya dalam pembicaraan tidak langsung dengan rezim Israel dan akhirnya memaksa musuh Zionis mundur.
“Jika bukan karena kekuatan perlawanan ini yang menakuti musuh, kami tidak akan dapat mengambil dan mempertahankan hak kami,” kata anggota parlemen Hussein al-Jishi.
Presiden Lebanon Michel Aoun, sementara itu, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa “versi final dari tawaran itu memuaskan bagi Lebanon dan menjawab tuntutannya dan mempertahankan haknya atas kekayaan alamnya.”
Berbagai media Israel juga mengatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan “kemenangan besar” bagi Hizbullah.