Hizbullah Balas Pembantaian Israel dengan Tembakan Roket yang Intensif

Hizbullah Balas Pembantaian Israel dengan Tembakan Roket yang Intensif

Beirut, Purna Warta Hizbullah mengatakan mereka menembakkan puluhan roket ke wilayah pendudukan di utara, sehari setelah serangan Israel menewaskan 15 orang di daerah perkotaan padat di selatan Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis malam, Hizbullah mengatakan, “Sebagai respons pertama terhadap pembantaian di Nabatiyeh dan Sawaneh, pejuang perlawanan Islam menembakkan puluhan roket jenis Katyusha ke Kiryat Shmona.”

Baca Juga : Pasukan Israel Paksa Petugas Medis dan Pasien Keluar dari Khan Younis

Pembalasan terjadi tak lama setelah Hizbullah mengatakan Israel akan “membayar akibat” atas pembunuhan warga sipil termasuk lima anak-anak di Lebanon selatan, hari paling mematikan bagi rakyat Lebanon dalam empat bulan agresi Israel.

Tujuh warga sipil tewas di Nabatieh pada Rabu malam ketika serangan Israel di kota selatan itu menghantam sebuah gedung bertingkat. Korban tewas berasal dari keluarga besar yang sama, termasuk tiga anak.

Serangan ini menyusul serangan sebelumnya yang menewaskan seorang wanita dan dua anak di desa al-Sawana di perbatasan Lebanon, yang dimakamkan pada hari Kamis.

Jenazah anak-anak tersebut, yang dibungkus dengan kain kafan hijau, berukuran sangat kecil sehingga masing-masing ditempatkan di dua kursi plastik saat orang-orang datang untuk memberikan penghormatan, lapor Reuters. Ayah mereka memeluk mereka erat-erat sebelum mereka dikuburkan sementara seorang pria lain menangis di bahunya, katanya.

“Musuh akan menanggung akibatnya atas kejahatan ini,” kata politisi Hizbullah Hassan Fadlallah kepada Reuters, seraya mengatakan bahwa Hizbullah mempunyai “hak yang sah untuk membela rakyatnya”.

Baca Juga : Iran dan Turki Komitmen Tingkatkan Kerjasama antar Negara

Hizbullah menanggapi agresi Israel sebagai solidaritas terhadap Palestina dengan serangkaian tembakan roket dan rudal presisi yang mengenai sasaran militer.

Hizbullah mengatakan kampanyenya akan berhenti hanya jika Israel menghentikan perangnya di Jalur Gaza, di mana lebih dari 28.000 orang telah terbunuh menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Pada hari Rabu, Hizbullah menargetkan pangkalan militer di Safed sekitar 15 km dari perbatasan Lebanon dengan tembakan roket, menewaskan satu tentara dan melukai delapan lainnya.

Serangan terhadap daerah perkotaan padat yang jauh dari perbatasan Lebanon seperti yang terjadi di Nabatieh pada hari Rabu merupakan fase baru dalam agresi Israel.

PBB mendesak penghentian apa yang disebutnya sebagai “eskalasi berbahaya” konflik, yang terjadi bersamaan dengan perang Israel di Gaza dan memicu kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas.

Baca Juga : Iran dan Aljazair Desak Komunitas Internasional untuk Akhiri Genosida di Gaza

Andrea Tenenti, juru bicara UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, mengatakan pihaknya telah mencatat adanya “pergeseran dalam baku tembak, termasuk menargetkan daerah yang jauh dari Garis Biru” – demarkasi saat ini antara Lebanon dan wilayah yang diduduki Israel.

Kekerasan Israel telah menewaskan lebih dari 200 orang di Lebanon. Sekitar selusin tentara Israel dan lima warga Israel lainnya tewas dalam serangan balasan Hizbullah yang juga memaksa Tel Aviv untuk mengevakuasi permukiman di dekat perbatasan Lebanon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *