Hizbullah: AS Akui Menentang Perluasan Perang di Gaza, Namun Menyerang Negara-Negara Pro-Palestina

Hizbullah AS Akui Menentang Perluasan Perang di Gaza, Namun Menyerang Negara-negara Pro-Palestina

Beirut, Purna Warta Ketua dewan agama gerakan perlawanan Hizbullah dengan tegas membantah tuduhan Washington bahwa mereka menentang meluasnya perang Israel di Jalur Gaza, dan menekankan bahwa serangan militer AS terbaru di Yaman membantah klaim tersebut.

Baca Juga : Organisasi HAM: Penargetan Ribuan Pengungsi Gaza oleh Israel adalah Pelestarian Genosida

Sheikh Mohammad Yazbek mengecam kemunafikan dan klaim palsu Amerika Serikat mengenai dugaan upayanya untuk mencegah dampak perang Gaza, dan menekankan bahwa negarawan AS berbohong dan secara tidak jujur ​​berpura-pura mengejar tujuan tersebut.

“Mereka (Amerika) mengaku menentang perluasan perang. Amerika Serikat memberikan pesan kepada Lebanon dan negara-negara penting lainnya bahwa mereka menentang perluasan Jalur Gaza, pada saat yang sama mereka menyerang Yaman dan negara-negara lain yang memiliki posisi pro-Palestina,” kata pejabat tinggi Hizbullah.

Syekh Yazbek juga mengecam diamnya negara-negara Arab dalam menghadapi kekejaman Israel di Gaza. “Musuh Zionis melakukan pembunuhan dan kejahatan terhadap perempuan dan anak-anak di Gaz. Sementara negara-negara Arab tidak mendukung bangsa Palestina yang tertindas, negara-negara Afrika dan negara-negara lain membela Gaza dan penduduknya di pengadilan internasional,” katanya.

Baca Juga : Iran dan Kepala Keamanan Rusia Tegaskan Perang Anti-teror akan Terus Berlanjut

Pada hari Senin (22/1), pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan di delapan lokasi berbeda di Yaman, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, menurut pernyataan bersama yang ditandatangani oleh enam negara. Seorang pejabat senior militer AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan sekitar 25 hingga 30 amunisi ditembakkan, termasuk dari pesawat tempur yang diluncurkan dari kapal induk AS.

Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.

Kampanye militer Israel yang tiada henti terhadap Gaza telah menewaskan sedikitnya 25.490 orang, sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Hampir 62.000 orang juga terluka.

Baca Juga : Pejabat Irak: Dibanding Menyerang Pangkalan Irak, AS Harus Menekan Israel untuk Hentikan Perang Gaza

Laporan mengungkapkan bahwa perusahaan pelayaran Israel telah memutuskan untuk mengubah rute kapal mereka karena takut akan serangan pasukan Yaman. Pasukan Yaman juga telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap sasaran di wilayah pendudukan Israel setelah agresi rezim di Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *