Tehran, Purna Warta – Hamidreza Moqadamfar, kepala Markas Besar Rakyat Iran dalam memperingati tiga tahun kesyahidan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mengatakan bahwa sebelum tengah hari pada hari Selasa saat berpidato di makam syahid berpangkat tinggi ini: Haji Qassem adalah simbol kejujuran dan ketulusan. Dia adalah simbol kebajikan, kesetiaan, dan pengorbanan bagi bangsa Iran dan simbol anti-tirani Iran dalam membela yang tertindas di seluruh belahan dunia.
Hamidreza menegaskan bahwa Syahid Soleimani menganggap Republik Islam Iran sebagai “haram” dan tempat perlindungan dan dari masa mudanya hingga kesyahidannya, dia berjuang untuk keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian rakyat. Hamidreza melanjutkan: Dia bersama rakyat dan dan dari rakyat dan mengorbankan hidupnya di jalan agama. Dia menganggap urusan agama dan dunia mayarakat sebagai kehormatannya; Oleh karena itu, di setiap bidang yang memungkinkan untuk melayani rakyat, dia akan tampil terdepan.
Mengacu pada popularitas Haji Qasim Soleimani sebagai “Man of the Field”, Moqadamfar berkata: Haji Qasim tidak hanya di bidang militer, tetapi dalam berbagai bidang militer, terutama selama Difa muqaddas (perang mempertahankan dari serangan Irak) dan perang melawan ISIS, ia hadir di bidang bakti sosial, juga seseorang yang selalu memberikan motivasi kepada orang lain.
Muqadamfar dengan merujuk pada peran Komandan Soleimani dalam membantu korban banjir dan gempa bumi, menyatakan: Bangsa Iran tidak akan pernah melupakan bagaimana dia hadir di antara para korban banjir dan gempa bumi dan mengurus urusan mereka. Dengan segala kejujuran dan ketulusan dengan masyarakat hidup dan membantu mereka.
Kepala Markas Besar Rakyat Iran dalam memperingati tiga tahun kesyahidan Haji Qasim Soleimani, mencatat: Kami belajar di sekolah Haji Qasim, bahwa kami harus mati untuk Iran dan menghadapi segala sesuatu yang mengancam Iran dengan kejujuran dan ketulusan. Semakin mengerikan badai ancaman, semakin termotivasi kita untuk menemui kesyahidan.
Mengacu pada peristiwa baru-baru ini dan peran yang dimainkan musuh dalam kerusuhan, Moqadamfar berkata: Hari ini, musuh bebuyutan bangsa Iran telah mempertajam gigi mereka untuk memecah belah Iran. Oleh karena itu, kita membutuhkan lebih banyak pelajaran dari sekolah Haji Qasim.
Kepala Markas Besar Rakyat Iran dalam memperingati tiga tahun kesyahidan Haji Qassem Soleimani, menekankan bahwa bangsa Iran selalu menunjukkan rasa terima kasih atas pengorbanan, dan mencatat bahwa masyarakat Iran, dengan kehadiran jutaan pada acara pemakaman jenazah Jenderal Soleimani, menunjukkan kehebatan dan keagungan mereka dalam menjaga posisi para pejuang murni, dan masyarakat pun ikut serta dalam mengorbankan dirinya untuk menjaga keamanan negara, dan mereka telah membuktikannya.
Lebih lanjut Moqadamfar mengumumkan tentang acara peringatan tiga tahun kesyahidan Komandan Soleimani: Masyarakat kami dengan antusias dan kecerdasan mereka yang besar telah menyarankan sebuah slogan untuk acara peringatan pahlawan ini. Sambil berterima kasih atas partisipasi masif dan motivasi dari semua pihak yang berpartisipasi dalam seruan ini, Markas Peringatan Rakyat Iran memilih slogan tahun ini sebagai simbol keterikatan timbal balik antara bangsa Iran dan pahlawan nasional mereka, Haji Qassem Soleimani. Berdasarkan hal tersebut, slogan tahun ini adalah “Pengorbanan jiwa”. Pesan dari slogan ini dapat didengar baik oleh rakyat maupun pihak berwenang, dan diharapkan akan menjadi sumber persatuan dan kesatuan yang lebih besar dari bangsa Iran serta dapat meningkatkan tekad dan motivasi pihak berwenang untuk memberikan pelayanan yang layak kepada bangsa Iran, bangsa yang berjiwa jihadis dan revolusioner, yang semoga selalu dijaga dengan rasa aman dan diberikan segala solusi dari permasalahan mereka, terutama di bidang ekonomi dan penghidupan.
Pada akhirnya, Muqadamfar berkata: Kami berharap bahwa di sekitar slogan ini, kami akan menyaksikan otoritas dan kebesaran yang lebih besar dari bangsa Iran dan sistem suci Republik Islam Iran, dan dapat membutakan keserakahan musuh dan sekutunya.