Damaskus, Purna Warta – Menyusul serangan udara rezim Zionis Israel di Suriah pada Jumat malam (21/10), Hazem Qassem, juru bicara gerakan Hamas, mengutuk keras serangan ini dalam sebuah pernyataan sambil menyatakan bahwa Hamas akan memperluas hubungannya dengan Damaskus.
Menurut situs Shahab News, dalam pernyataan juru bicara Hamas disebutkan: Serangan Zionis Israel pada malam hari di wilayah Suriah adalah kejahatan dan penindasan Zionis Israel yang jelas dan berulang terhadap bangsa Islam, dan pembunuhan serta teror terhadap rakyat Palestina didefinisikan lebih lanjut.
Lebih lanjut Hazem Qassem mengatakan bahwa Hamas selalu berdiri di sisi Suriah dan mengembangkan hubungannya dengan Damaskus ke arah sinergi melawan agresi rezim Zionis Israel.
Ditegaskannya, perluasan ruang lingkup agresi rezim zionis di kawasan dilakukan dengan tujuan untuk menekan kekuatan aktif umat Islam dan mencegah solidaritas mereka terhadap Palestina. Dan dalam hal ini, rezim Tel Aviv juga diuntungkan dari kebijakan normalisasi hubungan beberapa negara dengan rezim Zionis Israel.
Sumber berita Suriah melaporkan bahwa beberapa ledakan terdengar di langit Damaskus pada Jumat malam (21/10).
Jaringan Suriah Al-Ikhbariya Suriah juga melaporkan bahwa pertahanan udara negara itu telah berhasil mencegat dan menghancurkan beberapa rudal musuh di langit Damaskus.
Pernyataan Hamas dan penekanan pada pendalaman hubungan dengan pemerintah Suriah muncul setelah delegasi dari gerakan ini tiba di Damaskus pada Rabu lalu (ini adalah kunjungan pertama delegasi Hamas dalam 10 tahun terakhir) dan bertemu dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pertemuan ini juga membuat marah pemerintah Amerika, dan Ned Price, juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, pada hari Jumat (21/10) mengklaim: Penyambutan yang dilakukan oleh Presiden Suriah terhadap delegasi politik Hamas merugikan kepentingan rakyat Palestina dan melemahkan upaya global untuk memerangi terorisme di kawasan dan sekitarnya.