Tehran, Purna Warta – Seorang anggota senior gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan pemimpin kelompok tersebut dan pemimpin politiknya Ismail Haniyeh berada di Iran dalam beberapa hari terakhir untuk bertemu dengan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.
Baca Juga : Menlu Amerika Bertemu Jajaran Petinggi Arab di Yordania
Osama Hamdan, yang merupakan anggota politbiro Hamas dan perwakilan utamanya di Lebanon, mengatakan pada hari Sabtu (4/11) bahwa Haniyah telah melakukan perjalanan ke Tehean “beberapa hari yang lalu” dan “telah bertemu dan berbicara dengan” Ayatullah Khamenei, menurut sebuah laporan oleh Lebanon saluran TV berbasis Al Mayadeen.
Haniyeh, yang berbasis di ibu kota Qatar, Doha, telah bertemu dengan Pemimpin di Tehran pada akhir Juni.
Namun, pertemuannya baru-baru ini dengan Ayatullah Khamenei terjadi hanya beberapa minggu setelah Hamas melancarkan operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah pendudukan Israel, yang menewaskan 1.400 pemukim Israel dan pasukan militer.
Operasi tersebut memicu kampanye militer brutal yang dilakukan rezim Israel terhadap orang-orang di wilayah kantong Palestina di Jalur Gaza, tempat Hamas bermarkas.
Baca Juga : PBB: Perlu $1,2 Miliar untuk Penuhi Kebutuhan 2,7 Juta Orang di Gaza
Angka yang dirilis pada hari Sabtu menunjukkan, jumlah warga sipil yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober mencapai 9.488 orang, termasuk 3.900 anak-anak.
Hamdan mengatakan Hamas bangga atas dukungan yang diterimanya dari Poros Perlawanan, yang mencakup kelompok-kelompok di kawasan Asia Barat yang menentang rezim Israel dan kebijakan hegemonik pemerintah AS dan sekutunya di kawasan tersebut.
Iran adalah pendukung utama Hamas meskipun telah berulang kali menyatakan bahwa kelompok-kelompok yang beroperasi dalam Poros Perlawanan, termasuk Hamas, bertindak independen terhadap Tehran dalam hal pembuatan kebijakan dan kinerja militer.
Baca Juga : 2 Warga Yaman Terluka Akibat Tembakan Tentara Saudi
Kelompok perlawanan di Irak, Lebanon dan Yaman telah mendukung Hamas dalam perjuangannya melawan rezim Israel dengan melancarkan serangan terhadap Israel atau dengan menargetkan pasukan militer AS di wilayah tersebut.