Baghdad, Purna Warta – Tanggal 16 Maret menandai peringatan 36 tahun rezim Baath Irak, yang dipimpin oleh Saddam Hussein, melancarkan pembantaian keji di kota Halabja, Kurdi, menewaskan ribuan orang dalam serangan kimia selama perang yang dilakukan Irak terhadap Iran pada tahun 1980an.
Baca Juga : OXFAM: Israel Sengaja Memblokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Pada tanggal 16 Maret 1988, diktator Irak memerintahkan angkatan udaranya untuk mengebom Halabja dengan senjata kimia, termasuk agen saraf seperti VX dan gas mustard, yang mengakibatkan kematian ribuan warga sipil.
Jalanan dipenuhi mayat perempuan dan anak-anak. Banyak yang tewas tersapu aliran air saat mereka mencoba membersihkan gas mematikan dari wajah mereka.
Perkiraan menunjukkan antara 3.200 dan 5.000 orang tewas, dan 7.000 hingga 10.000 lainnya terluka, sebagian besar adalah warga sipil.
Survei pasca serangan menunjukkan peningkatan kejadian kanker dan cacat lahir di wilayah tersebut.
Baca Juga : Bayi Baru Lahir di Gaza Hadapi Krisis Gizi Buruk di Tengah Memburuknya Kekurangan Pangan
Serangan Halabja adalah bagian dari Kampanye Al-Anfal, yang diakui sebagai tindakan genosida terhadap rakyat Kurdi oleh rezim Saddam.
Pengadilan Kriminal Tinggi Irak menyatakan pembantaian Halabja sebagai tindakan genosida pada 1 Maret 2010.