Gharibabadi: Tidak Ada yang Bisa Hentikan Pengayaan Nuklir Iran

NUklir iran

Tehran, Purna Warta – Perwakilan tetap Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menjelaskan empat objek pembahasan perlindungan antara Iran dan IAEA, dan menyarankan organisasi tersebut untuk mempertahankan independensi, ketidakberpihakan dan profesionalisme, dengan mengatakan: “Tidak ada pihak manapun yang bisa menuntut untuk diakhirinya pengayaan nuklir Iran.”

Kazem Gharibabadi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Republik Islam Iran untuk Organisasi Internasional di Wina dan juga Perwakilan Tetap Iran untuk Badan Energi Atom Internasional pada hari Selasa (7/9), dalam menanggapi laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan: “Semua kegiatan nuklir Iran, termasuk pengayaan di berbagai tingkat dan produksi logam uranium, dilakukan dalam kerangka perjanjian non-proliferasi nuklir Iran dan sepenuhnya sejalan dengan kewajiban pengamanan nulir Iran. ”

Dia menambahkan: “Karena pihak lain tidak memenuhi kewajiban mereka di bawah Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di bidang pencabutan sanksi, dan kebijakan AS memberlakukan sanksi ilegal dan sepihak terus berlanjut, tidak ada yang bisa meminta Iran untuk menghentikan pengayaan nuklir ini.”

Kritik atas tindakan Dirjen dalam melaporkan masalah pencatatan data di luar pengamanan

Wakil Tetap negara Iran dalam hal ini, mengkritik tindakan Direktur Jenderal IAEA dalam laporan tentang masalah pencatatan data di luar pengamanan dan mengatakan: Tindakan ini hanya disepakati dengan Badan selama tiga bulan dan dasar semua laporan tersebut sepenuhnya politis, yang laporan tersebut bukanlah sesuatu yang bisa menciptakan  kewajiban baru dari sebuah badan, bukan pula kewajiban yang harus dilaksanakan bagi Iran.

Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, mengklaim dalam laporannya bahwa kegiatan IAEA di Iran sangat melemah. “Saya semakin khawatir bahwa masalah dengan situs pengayaan nulir Iran yang tidak diungkapkan tetap tidak terselesaikan dan disini pihak Iran harus menyelesaikannya sesegera mungkin,” katanya dalam laporan itu.

Ada empat masalah pengamanan antara Iran dan IAEA

Mengenai laporan Direktur Jenderal IAEA tentang beberapa masalah perlindungan yang tersisa, Gharibabadi mengatakan: “Hanya ada empat masalah perlindungan antara Iran dan IAEA yaitu yang berhubungan dengan permasalahan dua dekade lalu, dan Iran sejauh ini memiliki interaksi yang tepat dan konstruktif dengan Badan nuklir, dengan Tujuannya adalah untuk menyelesaikan segala masalah permasalahan ini.”

Dia mengatakan bahwa meskipun inspeksi ekstensif fasilitas nuklir Iran, yang merupakan tambahan seperlima dari semua inspeksi IAEA di seluruh dunia, dan bahwa tidak ada permasalahan pengamanan dalam aktivitas dan komitmen nuklirnya saat ini, IAEA menekan beberapa anggotanya untuk memperbesar masalah ini. Dia mengkritik badan tersebut karena kurang mempertahankan independensi, ketidakberpihakan dan profesionalismenya, dan mengatakan bahwa anggota badan tersebut harus secara serius menahan diri untuk tidak menekan badan IAEA tersebut dan mencoba menggunakannya sebagai alat untuk tujuan politik.

Gharibabadi juga membantah laporan yang dicatat oleh Direktur Jenderal IAEA, dengan mengatakan: “Kekhawatiran yang lebih serius adalah keberadaan senjata nuklir Israel, sabotase teroris terhadap fasilitas nuklir damai dan pembunuhan ilmuwan nuklir, yang sayangnya IAEA tidak memedulikan masalah tersebut, apalagi mencegahnya.”

Pada akhirnya, Wakil Tetap negara Iran mengatakan: “Kami memiliki kerja sama yang transparan dan interaksi konstruktif dengan Badan iAEA, dan transparansi ini harus diakui dan dihargai, bukan menjadi alat untuk alasan yang tidak berguna.”

Menurut laporan media, Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional, akan mempresentasikan status kerja sama Iran dengan organisasi ini pada pertemuan Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional berikutnya, yang akan diadakan antara 13-17 September.

Sebelumnya, Bloomberg News mengutip beberapa pejabat yang mengatakan bahwa Rafael Grossi, direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional, ingin bertemu dengan Mohammad Eslami, kepala baru Organisasi Energi Atom Iran, menjelang konferensi Wina.

Dalam hal ini, Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan dalam pertemuan mingguan dengan wartawan pada hari Senin, 7 September, bahwa pertemuan di hadapan Dewan Gubernur adalah pertemuan biasa, serta menambahkan: Hari ini, saya menekankan bahwa kedua belah pihak tidak boleh membuat kesalahan perhitungan atau condong ke arah yang mempengaruhi pembicaraan Wina. Hubungan antara Iran dan IAEA secara teknis baik, dan ada komunikasi yang benar dan mendalam, dan kami berharap pihak lain tidak akan ikut campur dalam komunikasi ini.

Khatibzadeh mengatakan bahwa hubungan antara kedua belah pihak berlanjut pada tingkat yang sangat baik dalam masalah teknis, bahkan segala permasalahan dan pertanyaan yang diajukan telah dijawab, dan selanjutnya pembicaraan antara Iran dan IAEA terus berlanjut secara teratur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *