Teheran, Purna Warta – Amerika Serikat tidak ingin negara-negara Islam tumbuh dan berkembang, tetapi negara-negara Muslim dapat menghadapi tuntutan AS yang berlebihan melalui solidaritas dan persatuan, ujar Ketua Parlemen Mohammad-Bagher Ghalibaf.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan, pada hari Jumat.
Ghalibaf mengatakan Teheran dan Islamabad perlu memperluas hubungan ekonomi, politik, dan keamanan lebih dari sebelumnya, seraya menambahkan bahwa perjanjian yang ditandatangani selama kunjungan Presiden Masoud Pezeshkian ke Islamabad harus ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
Ghalibaf, yang telah berkunjung ke Pakistan atas undangan mitranya dari Pakistan, Ayaz Sadiq, juga menekankan tujuan mencapai 10 miliar dolar dalam perdagangan antara kedua negara tetangga tersebut.
Mengungkapkan apresiasinya kepada pemerintah dan parlemen Pakistan atas dukungannya kepada Iran selama invasi AS-Israel ke Iran pada bulan Juni, ia menambahkan bahwa dukungan ini tidak akan pudar dari ingatan pemerintah dan rakyat Iran.
Ia juga menyuarakan kesiapan Iran untuk membantu menyelesaikan perselisihan antara Pakistan dan Afghanistan.
Sementara itu, Sharif mengatakan bahwa Teheran dan Islamabad selalu saling mendukung di masa-masa sulit.
Ia juga mengatakan bahwa negaranya mendukung hak Iran atas energi nuklir damai dan pengayaan uranium, dan menganggap penggunaan Mekanisme Snapback oleh negara-negara Eropa tidak dapat diterima.


