Gencatan Senjata Israel-Lebanon Diperpanjang hingga 18 Februari

Beirut, Purna Warta – Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon telah diperpanjang selama sekitar tiga minggu lagi setelah rezim tersebut menolak menarik pasukannya sesuai dengan kesepakatan awal. Pengumuman tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi Gedung Putih pada Minggu. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pengaturan antara Lebanon dan Israel akan terus berlaku hingga 18 Februari 2025.

Baca juga: Israel Izinkan Warga Palestina Mengungsi Kembali ke Gaza Utara

Kemudian ditambahkan bahwa Lebanon, Israel, dan AS juga akan mengadakan negosiasi untuk memulangkan tahanan Lebanon yang diculik setelah 7 Oktober 2023. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga mengonfirmasi perpanjangan tersebut, seraya menambahkan bahwa Lebanon akan menghormatinya.

Menurut kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan antara Israel dan Hizbullah pada bulan November, pasukan Israel seharusnya ditarik dari Lebanon selatan pada hari Minggu. “Pemerintah Lebanon menegaskan kembali komitmennya… untuk terus melaksanakan perjanjian gencatan senjata hingga 18 Februari 2025,” kata Mikati dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita AFP.

Perkembangan baru ini terjadi setelah sebelumnya pada hari Minggu, pasukan Israel menembaki orang-orang Lebanon yang mencoba kembali ke rumah mereka di selatan, menewaskan sedikitnya 22 warga sipil dan melukai lebih dari 120 lainnya.

Namun, warga Lebanon bersumpah bahwa mereka akan kembali ke desa dan kota mereka, meskipun ada ancaman Israel. Penarikan itu ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Hizbullah. Namun, pasukan rezim tidak meninggalkan wilayah yang diduduki, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.

Baca juga: Jihad Islam: Tahanan Israel Arbel Yehud akan Dibebaskan Sebelum Pertukaran Tahanan Berikutnya

Selama akhir pekan, militer Israel memperingatkan orang-orang Lebanon untuk tidak kembali ke kampung halaman mereka di selatan negara itu dan memasang barikade di daerah tersebut. Israel dipaksa menerima gencatan senjata dengan Hizbullah pada 27 November 2024, setelah menderita kerugian besar di medan perang dan gagal mencapai tujuannya meskipun telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *