Washington, Purna Warta- Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengumumkan pada Rabu (14/7) waktu setempat bahwa negaranya akan berusaha untuk melanjutkan pembicaraan dengan Iran.
“Kami akan melanjutkan pembicaraan ini dan jalur diplomasi yang kami pikir konstruktif dan demi kepentingan terbaik kami,” kata juru bicara Gedung Putih kepada wartawan, mengulangi klaim berulang Amerika Serikat terhadap program nuklir damai Iran.
Pada saat yang sama, dalam menanggapi pertanyaan wartawan, pejabat pemerintah AS mengklaim bahwa penilaian kami adalah bahwa Iran telah menjadi pemain buruk di dunia karena tindakannya di kawasan.
Psaki melanjutkan dengan mengklaim bahwa Amerika Serikat prihatin dengan aksi Iran di kawasan itu, dan bahwa Biden telah memerintahkan tindakan pembalasan terhadapnya.
“Pada saat yang sama, kita tahu bahwa mengadakan pembicaraan untuk kepentingan Amerika Serikat dapat memberi kita pandangan yang lebih jelas tentang Iran. Untuk itu, kami akan melanjutkan pembicaraan dan jalur diplomasi yang kami anggap konstruktif dan demi kepentingan terbaik kami,” katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Robert Malley berbicara tentang kesiapannya untuk kembali ke pembicaraan di Wina
Robert Malley, utusan khusus AS pada masalah Iran, juga mengatakan kepada CNN bahwa kapan pun Iran siap, kami siap untuk kembali ke pembicaraan Wina.
Amerika Serikat yakin masih ada waktu untuk merundingkan kembali kesepakatan tersebut, kata seorang reporter CNN mengutip Robert Malley di akun Twitter-nya.
“Posisi kami tidak berubah sejak awal pembicaraan, dan kami ingin sanksi dicabut, diverifikasi, dan kemudian negara kami akan melanjutkan pemenuhan kewajiban,” kata Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran. Di sisi lain, Amerika Serikat, sebagai pelanggar kesepakatan JCPOA harus memberikan jaminan yang diperlukan. Dalam pembicaraan Wina, kerangka kepentingan nasional Iran adalah bahwa kami hanya mengejar tujuan yang ditetapkan oleh pejabat tinggi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran juga mengatakan tentang prediksi waktu untuk mencapai kesepakatan: “Tentu saja untuk pemerintah kedua belas dan ketiga belas, yang penting adalah untuk mencapai kepentingan rakyat, dan waktu adalah kepentingan sekunder. Jelas, semakin cepat hasil penting ini tercapai, semakin cepat pula efek pencabutan sanksi di negara tersebut.”