Damaskus, Purna Warta – Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengatakan pada pertemuan luar biasa para pemimpin negara-negara Arab dan Islam di Riyadh bahwa Gaza tidaklah satu-satunya kasus yang terjadi, justru persoalan utamanya adalah Palestina, dan Gaza adalah perwujudan esensi persoalan ini dan contoh nyata penderitaan bangsa Palestina. Agresi baru-baru ini hanyalah salah satu adegan dari 75 tahun kejahatan Zionis Israel.”
Baca Juga : Drone Serang 2 Pangkalan Militer AS di Suriah Timur dan Irak utara
Presiden Suriah menyatakan: “Semakin meningkatnya kelemahan dan kelambanan negara-negara Arab, maka kebrutalan dan keserakahan Zionis Israel serta pembunuhan terhadap warga Palestina akan meningkat.”
Bashar Assad menekankan bahwa tidak mungkin menangani kejahatan Zionis Israel yang sedang berlangsung jika negara-negara Arab dan Islam melakukan tindakan terpisah dalam membela masalah Palestina.
Bashar Al-Assad mengatakan: “Apa yang ada dalam pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan alasan diadakannya bukanlah persoalam pembunuhan. Sebaliknya, pencegahan Zionis Israel dalam kebiadabannya lah yang menghadapkan kita pada tanggung jawab yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Presiden Suriah berkata: “Apakah warga Palestina pertama-tama membutuhkan bantuan kemanusiaan kita atau membutuhkan dukungan agar terhindar dari pembunuhan yang akan dilakukan terhadap mereka di masa depan?”
Bashar Assad mencatat: “Setidaknya alat-alat yang kita miliki adalah alat politik praktis, bukan sekedar pernyataan, dan yang terpenting, tindakan praktis adalah menghentikan proses politik apa pun [normalisasi hubungan] dengan rezim Zionis Israel.”
Baca Juga : Dukung Genosida Israel di Gaza, Parlemen Brasil Pecat Anggota Kongres
Presiden Suriah menegaskan: “Saat ini, tidak ada dukungan atau landasan dan hukum untuk meningkatkan proses perdamaian.”
Ia mengatakan bahwa rencana solusi pembentukan dua negara dan memulai proses perdamaian dan isu-isu terkait lainnya tidak dianggap sebagai prioritas dalam situasi luar biasa saat ini.