Tel Aviv, Purna Warta – Pemimpin partai Persatuan Nasional Israel, Benny Gantz menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak becus dalam memimpin dan lebih baik turun dari jabatannya.
Baca Juga : Peringatan Keras Damaskus ke Tel Aviv tentang Kelanjutan Serangan di Suriah
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam wawancara radio Ynet pada Kamis (4/5). Menurut Gantz, Netanyahu tak lagi mampu memimpin Israel karena dia lebih mementingkan agenda pribadi yang terjerat berbagai kasus korupsi daripada Israel.
“Netanyahu tidak mampu menjalankan tanggung jawabnya sebagai perdana menteri. Ia terikat pada kelompok ekstrimis (koalisinya) yang melakukan apapun yang mereka suka terhadapnya.” ujarnya. “Dia (Netanyahu) tertawan oleh agenda pribadinya,” tambahnya.
Gantz kemudian mempromosikan dirinya dan partainya untuk menjadi pemimpin rezim zionis Israel. Berdasarkan pada survei yang dikutip oleh Times of Israel Gantz menyalip Netanyahu sebagai calon perdana menteri favorit di pemilu 2026. Partai yang dipimpin Gantz diprediksi akan menjadi partai mayoritas di Knesset, mengambilalih posisi partai Likud yang dipimpin Netanyahu dan partai oposisi Yesh Atid yang dipimpin Yair Lapid.
Baca Juga : Forbes: Kunjungan Raisi ke Suriah bersifat Simbolis dan Penting Secara Politik dan Ekonomi
Meski begitu, hasil survei tersebut masih dinilai masih belum bisa menjadi sandaran yang pasti untuk memprediksi pemilu 2026. “Israel harus selalu diutamakan. Betul-betul karena Israel adalah prioritas nomor satu. Kita perlu mengatakan pada Netanyahu ‘terimakasih atas apa yang anda telah lakukan sampai sekarang (dan selamat tinggal)’ ” tukasnya.