Teheran, Purna Warta – Pejabat senior yang berpartisipasi dalam Forum Dialog Teheran telah menyerukan untuk meningkatkan komunikasi dalam menangani perkembangan utama di kawasan tersebut.
Forum Dialog Teheran dibuka di ibu kota Iran pada hari Minggu dengan Presiden Masoud Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi yang menyampaikan pidato di acara tersebut.
Pejabat senior dari 53 negara, termasuk menteri, dan kepala lembaga pemikir serta intelektual, mengambil bagian dalam pertemuan dua hari tersebut.
Pezeshkian: Kami tidak akan pernah meninggalkan program nuklir damai kami di bawah tekanan apa pun
Presiden Pezeshkian mengatakan Teheran tidak akan pernah mundur dari program nuklir damainya, tidak peduli tekanan atau ancaman yang dihadapinya.
Menteri Luar Negeri Oman Badr bin Hamad Al Busaidi mengatakan kawasan Asia Barat saat ini menghadapi beberapa tantangan yang menuntut perlunya dialog yang mendesak.
Ia menambahkan bahwa Oman berkomitmen serius untuk menempuh jalur dialog yang sulit bahkan dengan mereka yang mungkin memiliki perbedaan pendapat yang mendalam.
Ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengangkat isu Palestina sebagai salah satu topik penting di kawasan Asia Barat.
Kekerasan dan genosida yang terus dihadapi rakyat Palestina merupakan tragedi nyata bagi dunia, kata diplomat tinggi Oman tersebut.
Tragedi yang sedang berlangsung di Palestina seharusnya tidak terjadi dan dapat dicegah jika peluang untuk dialog dimanfaatkan, tegas Al Busaidi.
Ia berharap forum Teheran akan membantu mempromosikan dialog dan memperkuat tekad mereka yang percaya bahwa dialog adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik antarnegara.
Menteri Luar Negeri Tajikistan Sirojiddin Muhriddin mengatakan masyarakat internasional membutuhkan dialog yang konstruktif untuk mengatasi masalah serius dan melakukan lebih banyak penelitian untuk membangun perdamaian dan stabilitas di seluruh dunia.
Berpidato di forum tersebut, Muhriddin mengatakan dunia saat ini sedang menghadapi perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ia menambahkan bahwa ekstremisme dan kekerasan radikal menimbulkan ancaman serius bagi kemanusiaan, mendesak masyarakat internasional untuk mengambil dan menerapkan langkah-langkah bersama dan efektif untuk mencegah bencana tersebut.
Ia menekankan pentingnya membangun mekanisme keamanan kolektif di kawasan tersebut untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas.
Menteri luar negeri Tajikistan mencatat bahwa kerangka kerja yang hanya didasarkan pada konvergensi regional tidak akan dapat mengakhiri persaingan dan perselisihan, tetapi dapat mempersiapkan landasan bagi dialog antarnegara mengenai isu-isu yang kontroversial.
Ia menambahkan bahwa inisiatif “Persimpangan Jalan untuk Perdamaian” Armenia, yang diluncurkan pada Oktober 2023, bertujuan untuk membuka blokade yang ada dan memperkuat infrastruktur ekonomi dalam upaya meningkatkan konektivitas dan saling ketergantungan di kawasan tersebut.
Armenia yakin bahwa rencana tersebut akan sangat berguna dan akan mengarah pada investasi guna memastikan stabilitas di kawasan tersebut, tegas Grigoryan.
Ia mengatakan negara-negara Arab dan kalangan peradilan internasional, seperti Mahkamah Pidana Internasional, telah gagal mengambil langkah-langkah praktis yang efektif untuk menghentikan kejahatan rezim Israel sejauh ini.
Ia menggambarkan situasi di Gaza sebagai “Holocaust terbuka” karena lebih dari seratus orang menjadi martir setiap hari dan ratusan lainnya terluka, banyak di antaranya kemudian kehilangan nyawa, seraya mencatat bahwa Tepi Barat, Lebanon, dan wilayah lain juga berada dalam situasi yang sama.
Abdul-Mahdi mendesak masyarakat internasional untuk menunjukkan reaksi yang nyata dan efektif terhadap tragedi semacam itu.
Ia menekankan bahwa sejarah akan menghakimi mereka yang tetap diam dalam menghadapi genosida dan mengatakan semua orang di dunia berkewajiban untuk menyatakan solidaritas dengan rakyat Gaza dan mengakhiri tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza.