HomeTimur TengahErdogan Siap Bertemu dengan Assad, Tapi Tidak Akan Menarik Pasukan Dari Suriah

Erdogan Siap Bertemu dengan Assad, Tapi Tidak Akan Menarik Pasukan Dari Suriah

Damaskus, Purna Warta Meski menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Bashar al-Assad, presiden Türkiye, Recep Tayyip Erdogan, menekankan perlunya kehadiran pasukan negaranya di wilayah Suriah.

Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan sekali lagi menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, tetapi mengatakan bahwa pasukan Türkiye tidak akan mundur dari Suriah.

Baca Juga : Iran Berencana Tukar Produk Petrokimia untuk Barang-Barang Pokok dengan Afrika

Berbicara kepada wartawan sebelum perjalanan tiga harinya ke Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, Erdogan mengklaim bahwa dia tidak pernah menutup pintu dialog dengan pemerintah Suriah.

Türkiye adalah salah satu sekutu politik dan militer terbesar kelompok oposisi Suriah yang menguasai wilayah barat laut Suriah, dekat perbatasan Türkiye.

Dengan membangun puluhan pangkalan dan mengerahkan ribuan pasukan di Suriah utara, Türkiye telah berusaha mencegah perebutan kembali daerah-daerah tersebut oleh pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Selain itu, Ankara menjadi salah satu markas kelompok oposisi Suriah sejak 2011.

Presiden Türkiye berkata: Kita bisa mengadakan pertemuan segiempat (dengan kehadiran Suriah, Rusia dan Iran). Selain itu, saya belum siap bertemu dengan Bashar Al-Assad. Sesuatu yang penting di sini adalah pendekatan mereka terhadap kita.

Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa syarat Damaskus mengenai penarikan pasukan Türkiye untuk mengadakan pertemuan semacam itu tidak dapat diterima.

Erdogan berkata: Sayangnya, dia ingin Türkiye meninggalkan Suriah utara. Ini tidak mungkin karena kami memerangi terorisme di sana.

Baca Juga : Pelanggaran Wilayah Udara Suriah oleh Pesawat Tempur F-16 Amerika

Sekitar empat bulan lalu, setelah bertemu dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia, Bashar Assad mengatakan bahwa dia bersedia bertemu dengan Erdogan hanya jika pasukan Türkiye mundur dari Suriah utara.

Suriah dan Türkiye memutuskan hubungan satu sama lain sejak 2011 menyusul krisis yang dipicu oleh negara-negara Barat. Selain mendukung kelompok ekstremis di Suriah, Türkiye telah mengirimkan pasukan militer ke Suriah dengan dalih memerangi kelompok-kelompok teroris.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here