Damaskus, Purna Warta – Presiden Tunisia menunjuk Mohamed Al-Mahdhabi sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh negara ini untuk Suriah.
Menyusul proses kembalinya hubungan negara-negara Arab dengan Suriah, Tunisia secara resmi pada Kamis sore ini mengumumkan bahwa Tunisia telah menunjuk duta besar baru di Damaskus.
Saluran berita Al Jazeera melaporkan bahwa Presiden Tunisia, Qais Saeed, menunjuk Mohamed Al-Mahdhabi sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh negara ini untuk Suriah.
Al-Mahdhabi telah terpilih sebagai duta besar Tunis untuk Damaskus, karena ia memiliki sejarah panjang dalam sistem diplomatik Tunisia.
Pada tahun 2021, ia sebelumnya diangkat sebagai menteri yang berkuasa penuh pada 2021, yang merupakan jabatan tertinggi dalam sistem diplomasi negara ini. Dia adalah konsul Tunisia di Munich, Jerman dari 2006 hingga 2011.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Mekdad mengunjungi Tunisia dan bertemu dengan Presiden Tunisia, Qais Saeed beberapa hari lalu dan menyampaikan pesan Presiden Bashar Al-Assad kepada timpalannya dari Tunisia tersebut.
Al-Mekdad mengatakan dalam pertemuan ini: Suriah dengan senang hati menjalin hubungan bilateral dengan Tunisia dan mengembalikannya ke jalur yang benar dan normal. Suriah menghargai dukungan Presiden Tunisia dalam perang melawan terorisme dan menekankan pentingnya memperkuat hubungan kedua negara dan menganggapnya menguntungkan rakyat mereka.
Hubungan diplomatik antara Suriah dan Tunisia terputus pada 4 Februari 2012, pada masa kepresidenan mantan presiden Tunisia, Al-Monsef al-Marzouki.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Marzouki mengumumkan pengusiran duta besar Suriah dan tidak diakuinya pemerintahan Bashar Assad dan meminta presiden negara ini untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Sambil mengungkapkan kepuasannya atas perluasan hubungan kedua negara, Presiden Tunisia saat ini, Qais Saeed mengharapkan kemajuan dan kemakmuran bagi Suriah
Dan dia mengatakan: Suriah telah mencapai banyak prestasi dalam perang melawan terorisme dan telah mampu mempertahankan kedaulatannya melawan konspirasi.
Ia juga mengapresiasi perkembangan dan keterbukaan hubungan Suriah dengan negara-negara Arab lainnya.
Dalam hal ini, Faisal Al-Mekdad, Menteri Luar Negeri Suriah juga mengatakan bahwa Bashar Al-Assad menekankan bahwa semua negara Arab harus melakukan yang terbaik untuk mendukung masalah keadilan mereka.
Suriah dan Tunisia juga pada tanggal 12 April dalam pernyataan bersama mengumumkan bahwa sebagai tanggapan atas inisiatif Presiden Tunisia untuk menunjuk seorang duta besar untuk negaranya di Damaskus, Suriah juga bermaksud untuk membuka kembali kedutaannya di Tunisia dan menunjuk seorang duta besar untuk itu.