London, Purna Warta – Situs web analitis berita Raiyalyoum melaporkan pada Senin (3/5) bahwa delegasi Saudi yang dipimpin oleh Khaled bin Ali Al-Humaidan kepala dinas intelijen Saudi, bertemu dengan Presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Situs web tersebut juga mengutip beberapa diplomat senior di Damaskus yang mengatakan bahwa delegasi tersebut juga bertemu dengan Wakil Presiden Suriah Ali al-Mamluk. Kedua pihak dilaporkan sepakat untuk mengadakan pertemuan yang lebih rinci setelah Idul Fitri.
Menurut laporan itu, kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan Saudi di Suriah sebagai langkah pertama untuk memulihkan hubungan normal antara Damaskus dan Riyadh di semua sektor.
Sumber juga melaporkan bahwa delegasi Saudi telah mengatakan kepada pihak Suriah bahwa Riyadh menyambut baik Suriah kembali ke Liga Arab dan kehadirannya di KTT Arab yang akan diadakan di Aljazair.
Di bagian lain dalam laporan tersebut, Raiyalyoum mencatat bahwa sumber tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang pertemuan tersebut, tetapi menyebut percakapan itu “membuahkan hasil” dan mengatakan bahwa langkah dingin telah mengikis hubungan antara kedua belah pihak.
Hubungan antara Arab Saudi dan Suriah memburuk setelah perang saudara di Suriah dan upaya Riyadh untuk menggulingkan presiden Suriah dengan memberikan dukungan terhadap kelompok-kelompok pemberontak dan teroris di Suriah.
Arab Saudi resmi memutuskan hubungan dengan Suriah setelah pengusiran duta besarnya untuk Damaskus pada tahun 2012 dan penutupan kedutaan besarnya di Damaskus.
Setelah Suriah berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang dirampas kelompok-kelompok teroris dan pemberontak, dan pemerintah Suriah dipastikan tidak dapat digulingkan, banyak negara Arab telah menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Damaskus.
Pemerintah UEA lebih dahulu membuka kembali kedutaan besarnya di Suriah pada Desember 2018. yang diikuti oleh Bahrain beberapa hari kemudian.