Dukungan Semua Anggota Untuk Implementasi Resolusi 2231 dan Pencabutan Sanksi Terhadap Iran

Dukungan Semua Anggota Untuk Implementasi Resolusi 2231 dan Pencabutan Sanksi Terhadap Iran

Washington D.C., Purna Warta Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, dinyatakan bahwa semua anggota mendukung implementasi Resolusi 2231 dan pencabutan segera sanksi terhadap Iran.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang implementasi Resolusi 2231, negara-negara anggota meninjau status terbaru dari resolusi ini dan menekankan implementasi Dewan Keamanan PBB.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Politik, Rosemary DiCarlo, mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk meninjau Kembali pertemuan ke-11 Sekretaris Jenderal PBB mengenai laporan implementasi resolusi 2231, dan menambahkan bahwa kelanjutan pembicaraan Wina memberikan kesempatan bagi Amerika Serikat dan Iran untuk mematuhi Rencana Komprehensif, dan Kembali ke resolusi 2231.

“Ini adalah perkembangan yang sangat penting dan disambut baik, dan semua negara anggota harus menahan diri dari tindakan apa pun yang akan merusak upaya diplomatik yang sedang berlangsung,” katanya.

Baca Juga : Di Balik Pemblokiran Site-Site Iran dan Muqawamah

 Eropa Bertekad Jaga Kesepakatan JCPOA

“JCPOA masih dalam tahap kritis,” kata Perwakilan Khusus Uni Eropa untuk PBB Olaf Skok dalam sebuah pernyataan.

Dia menekankan perlunya semua pihak kembali ke JCPOA dan implementasi penuhnya, dan menambahkan bahwa suasana di sekitar Rencana Aksi Gabungan Komprehensif telah ditingkatkan dan pada saat yang sama ada banyak kekhawatiran meskipun ada optimisme tentang pembicaraan nuklir Wina.

Utusan Uni Eropa mengatakan bahwa JCPOA yang berusia enam tahun merupakan hasil dari upaya diplomatik dan multilateral masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB.

Dia mencatat bahwa JCPOA berada di bawah gangguan besar setelah penarikan Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut pada tahun 2018 dan penerapan kembali sanksi AS terhadap Iran, serta langkah-langkah yang diambil oleh Iran yang tidak sesuai dengan rencana tersebut.

“Uni Eropa tetap berkomitmen penuh pada JCPOA dan bertekad untuk terus bekerja dengan komunitas internasional untuk melestarikannya,” kata Skok.

“Kami menyambut baik kesiapan Amerika Serikat untuk mencabut sanksi terhadap Iran dan Kembali ke JCPOA,” katanya.

Baca Juga : Teleskop Observatorium Nasional Iran Seberat 90 Ton Akan Segera Dioperasikan

Klaim AS terhadap Pelanggaran Iran

Utusan AS mengenai pelanggar JCPOA juga mengklaim pada pertemuan Dewan Keamanan PBB bahwa Iran terus mengabaikan berjalannya resolusi 2231. AS ingin Iran tidak melakukan tindakan untuk mengaktifkan rudal balistik yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir, termasuk meluncurkan senjata nuklir.

Utusan AS sebagai pihak asli pelanggar JCPOA menyatakan, “Kami dan tiga negara Eropa dan Israel, prihatin dengan aktivitas rudal balistik Iran sesuai dengan surat yang mereka layangkan.”

Utusan AS menyatakan bahwa mereka menolak penilaian Iran dan Rusia bahwa kegiatan ini tidak tercakup dalam resolusi 2231. Kegiatan ini secara eksplisit dinyatakan dalam Resolusi Dewan Keamanan 2231.

Utusan AS  meminta Iran untuk menahan diri dari tindakan eskalasi lebih lanjut dan untuk kembali ke kepatuhan penuh dengan kewajiban JCPOA, yang meliputi pemantauan, persetujuan dan penerapan Protokol Tambahan.

Baca Juga : Iran Tidak Akan Berikan Rekaman Data ke IAEA: Ketua Parlemen

Perwakilan Inggris Sambut Baik Dialog antara Iran dan Arab Saudi

Barbara Wood, perwakilan dan duta besar Inggris untuk PBB, juga mengumumkan pada pertemuan itu bahwa Inggris menyambut baik dialog antara Iran dan Arab Saudi.

Disaat yang sama, wakil duta besar China untuk PBB juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat telah secara sepihak menarik diri dari JCPOA, oleh sebab itu Washingtonlah yang harus bertanggung jawab untuk mengambil langkah pertama untuk kembali ke perjanjian tanpa prasyarat apa pun.

Dia menyatakan bahwa Iran harus kembali ke kepatuhan penuh terhadap JCPOA atas dasar ini, dan menambahkan bahwa Iran, mengingat penarikan sepihak Amerika Serikat dari JCPOA dulu, pihaknya ingin menerima jaminan dari Amerika Serikat untuk tidak mengulangi tindakan semacam itu, permintaan ini dapatlah dimengerti dan pihak AS harus bisa menerimanya.

Dia menyatakan harapan bahwa pihak-pihak dalam pembicaraan Wina akan segera membuat keputusan politik untuk kembali ke kesepakatan JCPOA.

Wakil duta besar China untuk PBB mengatakan, “Pernyataan Amerika Serikat yang telah berulang kali mengatakan bahwa mereka ingin kembali ke kesepakatan JCPOA adalah sebuah ujian bagi pihak AS segera untuk segera mengimplementasikan pernyataannya dan kembali pada JCPOA dan siap untuk bertindak dalam lingkungan multilateralisme bersama.”

Dia mencatat bahwa penarikan AS dari JCPOA mengintensifkan ketidakpercayaan antara Iran dan Amerika Serikat dan merupakan hambatan utama untuk kembalinya kepatuhan pada JCPOA.

“Iran, sebagai anggota masyarakat internasional, memiliki hak untuk menggunakan luar angkasa secara damai. Pihak lain memiliki kesalahpahaman tentang program rudal dan luar angkasa Iran,” kata wakil duta besar China untuk PBB.

“Beijing umumnya menolak semua sanksi sepihak AS dan semua sanksi sepihak terhadap Iran harus segera dicabut. Komunitas internasional sekali lagi memiliki kesempatan untuk meminta Amerika Serikat mencabut sanksi sepihaknya terhadap Iran,” katanya.

Baca Juga : Diplomasi Ekonomi, Perhatian Utama Pemerintah Baru Iran

India Serukan Dukungan Implementasi JCPOA

Perwakilan tetap India untuk PBB juga menyatakan pada pertemuan tersebut, “India mendukung implementasi JCPOA dan Resolusi 2231 secara penuh dan efektif.”

Dia menambahkan, “Semua masalah yang berkaitan dengan JCPOA harus diselesaikan secara damai dan melalui dialog dan diplomasi.”

Diplomat India itu menekankan bahwa semua pihak yang berpartisipasi harus mematuhi komitmen mereka di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231.

Ia berharap interaksi yang terjalin saat ini akan membawa hasil yang positif.

Perwakilan India untuk PBB meminta Iran untuk bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional.

Ia menyatakan bahwa kepentingan bersama dan jangka panjang semua negara berada dalam implementasi penuh kesepakatan JCPOA oleh semua pihak.

Baca Juga : Pemimpin Tertinggi Iran Terima Dosis Vaksin COVID-19 Buatan Iran + Video

Rusia Tolak Klaim Tak Berdasar Barat Terkait Nuklir Iran

Perwakilan Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, juga mengatakan pada pertemuan itu bahwa Sekretaris Jenderal belum menerima informasi resmi tentang peralatan yang bertentangan dengan paragraf 4 Lampiran B Resolusi 2231, termasuk rudal balistik (paragraf 9 pada laporan tersebut).

Dia menambahkan, “Dalam surat kami, yang disiapkan sehubungan dengan klaim sejumlah negara, kami menjelaskan secara rinci bahwa tuduhan rekan-rekan Barat kami tentang program balistik Iran tidaklah berdasar.”

Dia menambahkan, “Aneh dan tidak pantas mendengar tuduhan melanggar ketentuan Resolusi 2231 dari perwakilan Amerika Serikat, yang mana mereka sendiri lah yang terus melanggar resolusi ini.”

Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan, “Sangat naif untuk mengharapkan bangkai kesepakatan yang ditinggalkan oleh penarikan sepihak AS dari JCPOA yang telah menghancurkan perjanjian untuk kembali ke kondisi semula dan kesalahan tersebut akan secara ajaib bisa langsung dibersihkan dalam hitungan hari atau minggu. Kita semua harus realistis bahwa untuk mengembalikan fungsi alami kesepakatan JCPOA membutuhkan kesabaran, ketekunan dan kemauan politik dari semua peserta.”

Dia berkata, “Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba menyajikan logika sederhana dengan menarik akal sehat mitra kami; Jika tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan, tidak perlu menganggap Iran jahat dan menggunakannya sebagai sumber dari semua masalah.”

Perwakilan Rusia untuk PBB menambahkan, “Iran adalah mitra yang setara dalam kepentingan, perhatian, dan persepsinya sendiri tentang ancaman keamanan nasionalnya. Iran, sebagai negara merdeka, memiliki semua hak ini.”

“Dalam hubungan internasional, negara-negara tidak wajib saling mencintai, tetapi kita harus memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Jika prinsip ini diperhatikan dalam hubungan dengan Iran, proses penyelesaian akan jauh lebih mudah,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa tujuan JCPOA justru untuk mengakui bahwa program nuklir Iran tidak berbeda dengan senjata non-nuklir yang serupa dengan program peserta NPT lainnya.

Dia menambahkan, “Penting bahwa seruan negara-negara anggota untuk mengintensifkan kerja sama perdagangan normal dengan Iran, termasuk penggunaan mekanisme Instex dan rantai pasokan Komisi Gabungan JCPOA, juga dinyatakan dalam laporan Sekretaris Jenderal saat ini. ”

Dia menambahkan, “Tapi kami mendengar anggapan yang berlawanan dari beberapa rekan kami seperti memperluas pembatasan kegiatan nuklir Iran, mempertahankan sanksi sepihak pada pasokan senjata konvensional yang melanggar resolusi 2231, atau bahkan mengisyaratkan untuk mereformasi poin kesepakatan JCPOA yang dihubungkan dengan keamanan regional.”

“Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Resolusi 2231 tidak pernah dimaksudkan untuk menekan Iran, tetapi ditujukan untuk usaha normalisasi akhir kerja sama ekonomi, ilmiah dan teknis internasional dengan Iran, termasuk di bidang nuklir damai, setelah penghapusan pertanyaan sebelumnya dari Badan Tenaga Nuklir.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *