Beirut, Purna Warta – Dua orang tewas dalam serangan drone Israel yang menargetkan sebuah kendaraan di Naqoura, Lebanon selatan, kata kementerian kesehatan.
Kementerian tersebut mengatakan serangan drone Israel itu mengenai mobil di kota perbatasan Naqoura pada Senin pagi, tetapi tidak memberikan informasi tentang identitas korban.
Baca juga: Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel dengan Drone dan Roket sebagai Balasan
Secara terpisah, tentara Israel mengklaim telah melakukan serangan udara semalam terhadap “gedung militer” milik gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah di Yaroun, Ayta al-Shab, Hanine, Tayr Harfa, dan Blida di Lebanon selatan.
Hizbullah dan Israel telah saling tembak sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi mendadak oleh kelompok perlawanannya.
Hizbullah telah bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasannya selama rezim Israel melanjutkan perang Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 40.786 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 94.224 orang.
Pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang dengan Israel sambil menekankan bahwa mereka siap jika hal itu terjadi.
Gerakan perlawanan Lebanon pada tanggal 25 Agustus melakukan serangan pesawat tak berawak dan roket besar-besaran “secara akurat dan efektif” terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah, dalam serangan udara Israel terhadap sebuah gedung di pinggiran selatan Beirut, Dahieh, pada tanggal 30 Juli.
Baca juga: Genosida di Gaza Guncang Hati Nurani Manusia
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah menyebut serangan balasan itu sebagai “Operasi Arbain,” dan menegaskan kembali bahwa target utamanya adalah pangkalan mata-mata dan pangkalan pertahanan udara.