Beirut, Purna Warta – Sebuah drone mata-mata canggih Israel yang melanggar wilayah udara Lebanon dijatuhkan oleh gerakan perlawanan Hizbullah. Gerakan ini merilis video jatuhnya UAV.
“Drone milik tentara Israel yang ditembak jatuh oleh pejuang perlawanan Islam di wilayah Lebanon pada Sabtu malam, 6 April 2024, adalah jenis Hermes 900,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Jenderal Iran: Iran Menentukan Waktu dan Cara Menanggapi Israel
Juru bicara militer Israel dalam bahasa Arab, Avichay Adraee, mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh di wilayah Lebanon setelah terkena rudal darat ke udara, Press TV melaporkan.
Kendaraan udara tak berawak, yang banyak digunakan oleh entitas pendudukan dan sekutunya, terutama digunakan untuk tujuan intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian (ISTAR).
Ia memiliki lebar sayap 15 meter, berat 970 kilogram, dan mencapai ketinggian maksimum 30.000 kaki. Dikenal dengan nama Ibrani “Kochav”, pesawat ini adalah drone pengintai terbesar kedua di angkatan udara Israel dan dihargai $6 juta.
Rezim Israel telah melancarkan serangan sporadis terhadap tanah Lebanon sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza yang sejauh ini telah merenggut nyawa sekitar 33.200 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Hizbullah telah membalas serangan tersebut, dan juga melakukan operasi harian terhadap sasaran-sasaran yang terletak di seluruh wilayah pendudukan sebagai solidaritas terhadap warga Gaza yang dilanda perang.
Baca Juga : Tehran telah Buat Keputusan untuk Membalas Serangan Israel yang Targetkan Konsulat Iran di Damaskus
Gerakan perlawanan ini melancarkan dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006, yang memaksa militer rezim Tel Aviv mundur secara memalukan dalam kedua perang tersebut.
Gerakan ini telah berjanji untuk dengan tegas membela Lebanon jika terjadi perang lain yang dilakukan Israel.