Beirut, Purna Warta – Sebuah patroli penjaga perdamaian PBB yang beroperasi di Lebanon selatan diserang langsung oleh drone dan tank rezim Israel di dekat kota Kfar Kila, ungkap Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) pada hari Minggu.
Baca juga: Lebih dari 8.000 Penerbangan AS Tertunda Akibat Ketidakhadiran Pengatur Lalu Lintas Udara Berlanjut
Menurut pernyataan UNIFIL, serangan rezim Israel tersebut melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan kedaulatan Lebanon, menunjukkan pengabaian sepenuhnya terhadap keselamatan pasukan penjaga perdamaian yang menjalankan tugas yang diamanatkan Dewan Keamanan di selatan.
Misi tersebut melaporkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan akibat insiden tersebut, tetapi mengonfirmasi bahwa sebuah drone rezim Israel telah terbang di atas patroli UNIFIL di area yang sama, yang memaksa pasukan penjaga perdamaian untuk mengambil tindakan defensif guna menetralisirnya.
UNIFIL, yang didirikan pada tahun 1978 dan diperluas setelah perang tahun 2006 antara rezim Israel dan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, terus beroperasi di sepanjang perbatasan di tengah meningkatnya ketegangan.
Meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang berlaku pada November 2024, rezim Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara di Lebanon dengan dalih menargetkan infrastruktur Hizbullah.
Baca juga: Kremlin: Rudal Burevestnik Tak Akan Semakin Menegangkan Hubungan Rusia-AS
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, pasukan Israel harus sepenuhnya mundur dari Lebanon selatan pada Januari 2025.
Namun, rezim tersebut telah menentang perjanjian tersebut, mempertahankan pasukan di lima pos perbatasan dan melanjutkan tindakan agresinya terhadap kedaulatan Lebanon.


