Tel Aviv, Purna Warta – Para pemimpin aksi protes mingguan Israel pada Selasa (27/6) bersumpah akan membuat demo besar-besaran di sejumlah jalanan Israel.
Aksi yang juga akan meliputi bokade jalan ke bandara Ben Gurion tersebut akan dilakukan pada Senin (3/7) mendatang.
Baca Juga : Kelanjutan Serangan Udara terhadap Posisi Teroris di Idlib, Suriah
Aksi tersebut merupakan ancaman terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akibat ketidakjelasan mengenai kelanjutan proses perombakan judisial.
Dalam konferensi pers, salah satu ketua aktivis demo, Shikma Bressler mengatakan bahwa Israel akan melalui hari-hari ‘disrupsi dahsyat’ pekan depan.
“Kami bersumpah, mereka yang menghancurkan negara ini (PM Benjamin) Netanyahu dan (Menteri Hukum Yariv) Levin akan banyak menyaksikan kejutan. Seluruh grup yang berpartisipasi dalam perjuangan ini akan melakukan aksi perlawanannya bergantung dari bagaimana mereka bersikap,” ujar Bressler.
Ancaman tersebut menuai respon dari Menteri Pariwisata Yisrael Katz. Katz mengirim surat resmi kepada Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir dan Jaksa Agung Gali Baharav-Miara untuk berupaya mencegah demonstran agar tidak menutup jalan masuk serta keluar dari bandara.
Baca Juga : Al-Mashat: Amerika Cegah Perdamaian di Yaman
“Hak untuk unjuk rasa dan berdemonstrasi itu suci, namun menutup jalan utama untuk masuk dan keluar negeri itu merupakan langkah yang tak pantas dan akan sangat mencederai kebebasan bergerak,” tulis Katz.