Riyadh, Purna Warta – Sebuah media AS melaporkan penyiksaan parah terhadap mantan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Nayef, di sebuah pusat penahanan rahasia. Penyiksaan terebut berujung pada buruknya kondisi fisik pangeran mantan putra mahkota Saudi tersebut.
Mohammad bin Nayef, mantan Putra Mahkota Arab Saudi, ditahan secara rahasia dan telah mendapat siksaan dengan kejam.
Jaringan Amerika “NBC” melaporkan bahwa bin Nayef disiksa dengan kejam dalam tahanan, sehingga dia tidak bisa berjalan tanpa bantuan.
Baca Juga : 1 Tewas & 10 Terluka dalam Kerusuhan di Lebanon Utara
Media Amerika mengutip dua sumber informasi yang mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden telah diminta untuk membantu Mohammad bin Nayef.
Dua sumber informasi mengatakan tentang kondisi fisik Bin Nayef; Dia kehilangan lebih dari 23 kilogram berat badannya karena penyiksaan berat dan tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan.
Beberapa sumber informasi mengatakan bahwa mantan Putra Mahkota Saudi ditahan di kompleks pemerintah dekat Istana Al-Yamamah di Riyadh.
Baca Juga : Yaman Rilis Rekaman Operasi yang Menargetkan Kamp Saudi
Mohammad bin Nayef digantikan pada 2017 oleh sepupunya Pangeran Mohammad bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi saat ini.
Dia belum terlihat di depan umum sejak penangkapannya pada Maret tahun lalu.
Menurut beberapa surat kabar dan kerabat Mohammed bin Nayef, dia ditahan di sel isolasi selama enam bulan, selama waktu itu dia disiksa dan mengalami luka di kakinya.
The Sunday Times baru-baru ini melaporkan dalam sebuah laporan oleh koresponden Timur Tengah Louise Callahan bahwa Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan untuk pembebasan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Nayef.
Baca Juga : Legenda Madrid dan Barcelona Akan Gelar El Clasico di Tel Aviv