Tel Aviv, Purna Warta – Direktur intel Shin Bet (badan intelejen Israel) Ronen Bar pada Senin (16/10) menyatakan diri bertanggung jawab atas kegagalannya membendung serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam rapat kabinet perang bersama Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. Rapat tersebut dihadiri oleh jajaran petinggi dan elit Israel termasuk Perdana Menteri dan Panglima militer.
Baca Juga : Lagi, Zionis Israel Lancarkan Serangan di Aleppo
“Terlepas dari sejumlah tindakan yang telah kita lakukan, sayangnya, pada 7 Oktober lalu kami gagal mengeluarkan peringatan sesuai yang sekiranya dapat menggagalkan serangan tersebut,” sebut Bar. “Sebagai orang yang menjadi kepala dalam organisasi ini, tanggung jawab (atas kegagalan ini) adalah milik saya. Nanti akan ada waktu untuk penyelidikan dan investigasi. Untuk saat ini kita sedang bertempur,” tambah direktur intel Israel tersebut.
Menurut laporan Times of Israel, beberapa jam sebelum serangan dimulai, Shin Bet mengidentifikasi adanya pergerakan yang tidak biasa di Jalur Gaza. Mereka melaporkan pergerakan ini kepada pejabat-pejabat senior, namun petunjuk-petunjuk tersebut tidak dianggap serius.
Setelah itu, Bar menempatkan tim keamanan kecil di perbatasan Gaza untuk mengantisipasi serangan berskala kecil.Shin Bet mengonfirmasi setidaknya 10 anggotanya tewas dalam serangan tersebut.
Baca Juga : Rusia dan Suriah Tekankan Perlunya Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
Dalam rapat tersebut, jubir militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa angkatan darat saat ini sedang berlatih dan mempersiapkan operasi serangan darat.
Israel juga telah mengerahkan kapal perang tercanggihnya INS Magen dan INS Oz untuk melakukan serangan ke Jalur Gaza. Kedua kapal perang tersebut merupakan kapal corvettes buatan Jerman yang dipesan Israel seharga 557 juta dolar pada tahun 2015.