Tehran, Purna Warta –Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menekankan pemanfaatan pengetahuan Iran untuk tujuan damai. Ia berkata, “Ini adalah situasi yang sulit, dan saya tahu sangat sulit bagi komunitas ilmiah dan orang lain di tengah masalah untuk berkembang, tetapi Iran telah menunjukkan bahwa ia dapat tumbuh.
Hal tersebut diungkap Rafael Mariano Grossi dalam pertemuan dengan profesor universitas Iran, peneliti, dan pakar teknologi nuklir di Teheran, Sabtu (4/3).
Baca Juga : Sana’a Kecam Tindakan Amerika di Wilayah Pendudukan
“Ketika kita berbicara tentang energi, peran pengetahuan nuklir semakin menonjol. Oleh karena itu, Iran berusaha untuk meningkatkan porsi energi nuklir sebagai energi bersih dalam keranjang energi negaranya,” tambahnya.
Merujuk pada isu penting ketahanan pangan di dunia, Grossi menyampaikan bahwa beras terbaik di dunia ditanam di Iran, dan kami telah memberikan bantuan di bidang ini di Myanmar dan Thailand, yang telah meningkatkan produktivitas budidaya padi. “Kasus-kasus ini adalah contoh sederhana penggunaan energi nuklir,” tegasnya.
Ia melanjutkan, energi nuklir juga berperan dalam menjaga kesehatan manusia dan keberadaan obat-obatan nuklir dapat disebutkan. Dia menyebut kapasitas ahli nuklir Iran yang tinggi sebagai peluang untuk mengembangkan program negara-negara tetangga dan kurang berkembang.
“Saya yakin dengan kerja sama Iran, kita bisa memproduksi obat-obatan nuklir dan membantu negara-negara tetangga,” ujarnya.
Merujuk pada sambutan yang disampaikan oleh kepala Atomic Energy Organization of Iran terkait penyusunan CPF, Grossi mengatakan, “Kami telah menerima CPF (Country Program Framework) dari Iran, yang pada dasarnya mendefinisikan program suatu negara mengenai apa itu akan dilakukan dengan IAEA.”
“Kita harus menghilangkan keraguan tentang sifat damai program nuklir Iran. Saya yakin Iran dan Badan Energi Atom Internasional dapat memiliki komitmen bersama.” katanya.
Dalam sebuah pertemuan, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan ketua IAEA sepakat untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral. Amir-Abdollahian menegaskan kembali tekad Iran untuk menyelesaikan masalah teknis yang berkaitan dengan Perjanjian Pengamanan dalam waktu sesingkat mungkin.
Baca Juga : Pemimpin Al-Qaeda di Ma’rib Tewas dalam Serangan Pesawat Tak Berawak AS
Grossi, pada bagiannya, mengatakan IAEA siap menyelesaikan masalah antara kedua belah pihak melalui pendekatan teknis dan diplomatik.
Dia mengatakan IAEA menyambut setiap prakarsa konstruktif yang membantu pihak-pihak yang berunding di Wina mencapai kesepakatan akhir tentang kebangkitan kembali JCPOA. Dalam kunjungan resminya ke Iran, Rafael Mariano Grossi juga bertemu dengan Presiden Iran, Dr. Sayid Ebrahim Raisi.