Direktur IAEA: Iran Libatkan IAEA Dalam Pengayaan Uranium 60%

iaea

Wina, Purna Warta – Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), saat mengungkapkan harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan Wina hari ini, menekankan bahwa Iran telah menempatkan IAEA dalam proses pengayaan 60%.

Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, kemarin (Rabu, 15/4) dalam wawancara dengan jaringan NHK, sambil mengungkapkan harapan untuk kemajuan dalam pembicaraan Komisi Gabungan hari ini (Kamis, 15/4) di Wina, ditekankan Para pejabat Republik Islam Iran telah memberi tahu dan melibatkan IAEA dalam keputusan mereka untuk memulai pengayaan uranium 60%, dengan disertai kehadiran inspektur IAEA di fasilitas Natanz Iran.

Grossi mengkonfirmasi dalam wawancara bahwa Iran telah memberi tahu IAEA tentang keputusannya untuk memulai pengayaan uranium 60%, begitu juga inspektur IAEA hadir di fasilitas nuklir Natanz.

“Saat Ini adalah hari-hari negosiasi diplomatik dan Badan Energi Atom Internasional mengikuti negosiasi tersebut dengan cermat,” katanya.

Hasil pembicaraan Wina mempengaruhi inspeksi IAEA terhadap fasilitas nuklir Iran

“Pembicaraan negosiasi itu sangatlah penting, dan hasil pembicaraan itu akan berdampak besar pada kesepakatan antara Badan Energi Atom Internasional dan Iran tentang inspeksi fasilitas nuklir,” kata Rafael Grossi tentang putaran kedua pembicaraan JCPOA yang akan diadakan di Wina dalam beberapa jam ke depan.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa jika kedua belah pihak tidak mencapai kesepakatan pada akhir bulan Mei , IAEA kemungkinan harus mengadakan pembicaraan bilateral dengan pejabat Iran untuk menemukan solusi yang tepat.

Pada akhir Februari, Iran dan Badan Energi Atom Internasional sepakat bahwa kegiatan pemantauan  sangatlah penting, dan IAEA akan melaksanakan pemantauan tersebut langsung di Iran selama tiga bulan hingga bulan Mei.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *