Teheran, Purna Warta – Seorang diplomat senior Iran mengatakan penghancuran Suriah dan membuatnya lemah dalam menghadapi agresi rezim Israel selalu menjadi bagian dari agenda Amerika Serikat dan rezim tersebut, dengan memperingatkan bahwa negara Arab tersebut dapat hancur di tengah konflik kepentingan asing yang telah memengaruhinya.
Baca juga: Presiden Iran Ungkap Rencana Pengembangan Pesisir Makran
Kamal Kharrazi, kepala Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Republik Islam, menyampaikan pernyataan tersebut di Teheran pada hari Rabu, dalam sebuah pertemuan dengan Mohamed al-Hassan, perwakilan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Irak dan kepala Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI).
“Rencana makro yang terdiri dari penurunan kemampuan negara-negara regional dalam menghadapi pelanggaran rezim Zionis, termasuk penghancuran Suriah sebagai negara yang mendukung perlawanan, selalu menjadi agenda AS dan rezim tersebut,” kata mantan menteri luar negeri tersebut.
Diplomat Senior Iran itu mengutip pernyataan yang dibuat oleh mantan presiden AS Barack Obama selama masa jabatannya, di mana ia mengatakan, “Assad harus pergi” sebagai contoh ambisi destruktif Washington terhadap Suriah.
Diplomat kawakan itu menunjuk pada rezim Israel yang telah secara nyata mengintensifkan serangan mematikannya terhadap Suriah, terutama yang menargetkan infrastruktur militernya, setelah pengambilalihan negara itu oleh militan anti-Damaskus, yang secara luas dilaporkan telah menerima dukungan militer dan kerja sama yang luas dari pihak Tel Aviv dan Barat sejak pecahnya militansi yang didukung asing di negara itu pada tahun 2011.
Kharrazi menyatakan keprihatinan mengenai perkembangan tersebut, terutama upaya rezim Israel untuk memanfaatkan kekosongan kekuasaan di negara Arab tersebut serta pelanggaran Tel Aviv terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara tersebut melalui pemboman yang luas terhadap infrastruktur militer dan sipilnya.
Pejabat tersebut memperingatkan tentang disintegrasi Suriah akibat kepentingan yang bertentangan dari pihak-pihak asing yang telah memberikan dukungan mereka kepada para militan.
Baca juga: Presiden Pezeshkian Serukan Persatuan Umat Islam untuk Lawan Agresi Israel
Ia juga mengatakan ketidakamanan di negara Arab tersebut dapat menyebar ke negara tetangga Irak, dan mendesak sekretaris jenderal PBB dan Dewan Keamanan badan dunia tersebut untuk segera mengambil tindakan guna membendung dampak tersebut.
Menutup pernyataannya, Kharrazi menekankan kesiapan Republik Islam untuk membantu PBB melaksanakan tugasnya dalam hal ini.
Pejabat PBB tersebut, pada bagiannya, memberikan laporan kepada Kharrazi tentang kegiatan UNAMI, dan menyatakan harapan bahwa misi tersebut akan mampu melaksanakan kewajibannya dengan sukses, meskipun ada kekhawatiran yang ada.