Diplomat Rusia: Kami Harap Iran dan IAEA Bisa Hidupkan Kembali Kesepakatan Awal

Diplomat Rusia

Wina, Purna Warta – Perwakilan Rusia dalam pembicaraan Wina menyambut baik ketentuan konsultasi antara Direktur Jenderal IAEA dan kepala Organisasi Energi Atom Iran di Wina, dan menyatakan harapan bahwa hubungan Teheran-IAEA akan kembali ke tingkat pertama sebelum tekanan maksimum AS dimulai.

Mikhail Ulyanov, perwakilan Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina, menyambut baik pertemuan antara Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, dan Mohammad Eslami, Presiden Organisasi Energi Atom Iran.

“Kami sangat berharap IAEA dan Iran akan menghidupkan kembali kerja sama dan mengembangkan hubungan yang bermanfaat ke tingkat sebelum mereka terkena dampak negatif dari kebijakan tekanan maksimum AS,” tulis Ulyanov di Twitter pada Selasa pagi (21/9).

Ulyanov menjelaskan: “Semua masalah signifikan dapat dan harus diselesaikan melalui kerja sama berdasarkan proses standar.”

Sebelumnya, direktur jenderal IAEA mengatakan bahwa selama pertemuan dengan kepala Organisasi Energi Atom Iran di Wina, dia memperkuat pernyataan bersama selama kunjungannya baru-baru ini ke Teheran, dan mengatakan bahwa sekarang ada suatu pekerjaan yang harus dibantu Bersama.

Pada hari Senin (20/9), pada pertemuan tahunan ke-65 IAEA, Grossi menyatakan harapan bahwa isu-isu mendesak yang berkaitan dengan program nuklir Iran akan ditangani, dan mengatakan bahwa pihaknya akan terus bekerja dan berusaha untuk meyakinkan dunia.

Pertemuan Tahunan Badan Tenaga Atom ke-65 dimulai di Wina pada hari Senin dengan partisipasi perwakilan, duta besar dan pejabat senior dari 171 negara.

Putaran keenam pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali JCPOA dimulai pada hari Sabtu, 12 Juni, dengan pertemuan Komisi Bersama JCPOA di Wina, dan pada hari yang sama Abbas Araghchi menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Republik Islam Iran pasti tidak akan setuju tanpa persetujuan tuntutan utamanya, namun, tanggal mulai pembicaraan putaran ketujuh belum ditentukan.

Washington mengatakan pihaknya bersedia mencabut sanksi terhadap Iran hanya jika kedua pihak kembali ke komitmen penuh mereka di bawah kesepakatan JCPOA, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga hingga enam bulan bagi Amerika Serikat untuk memverifikasi pencabutan sanksi.

Republik Islam Iran telah menekankan bahwa, mengingat Amerika Serikat telah menjadi pihak yang melanggar perjanjian, maka Washington harus kembali ke perjanjian dengan pencabutan semua sanksi, dan bahwa pemenuhan kewajiban AS perlu dilakukan. Teheran, tentu saja, telah menekankan bahwa tidak terburu-buru untuk membuat Amerika Serikat kembali ke kesepakatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *