Purna Warta – Diplomat Israel di UEA mengatakan bahwa kerja sama Israel dan UEA yang dikenal dengan “kesepakatan Ibrahimi” tak berkaitan dengan “ancaman yang datang dari Iran”. Ia mengatakan UEA dan Israel memiliki banyak kepentingan bersama.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan i24NEWS, kepala misi diplomatik Israel di UEA, Eitan Na’eh, mengatakan kepada i24NEWS bahwa Israel dan UEA memiliki kepentingan bersama di beberapa bidang yang melampaui “ancaman dari Iran,” menurut Fars News Agency.
“Adalah salah untuk berpikir bahwa Israel dan UEA menandatangani Perjanjian Ibrahim demi Iran. Kami memiliki banyak kepentingan bersama dan kami menandatangani perjanjian ini untuk kepentingan kedua belah pihak, bukan hanya Iran,” katanya.
Lebih labjut ia menuduh perilaku Iran, terutama tindakan angkatan lautnya baru-baru ini di Laut Oman, telah menimbulkan kekhawatiran di kedua belah pihak.
Ditanya apakah hubungan antara kedua belah pihak terpengaruh oleh pertempuran di bulan Mei antara kelompok Palestina dan rezim Zionis, Na’eh mengatakan tidak. Dengan dimulainya proses perdamaian (pembicaraan kompromi) di Asia Barat antara rezim Israel dan Palestina, UEA tidak menyembunyikan keinginannya untuk perdamaian, tetapi pada saat yang sama ia berusaha mencapai tujuan ini dengan menciptakan model koeksistensi damai antara Israel dan UEA.
Tahun lalu (2020), Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, melalui mediasi pemerintah AS saat itu yang dipimpin oleh Donald Trump, menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel, yang dikenal sebagai kesepakatan Abraham (atau Ibrahim).