Tehran, Purna Warta – Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Iran mengecam kemunafikan beberapa duta besar asing untuk Teheran, dan mengatakan sikap diam mereka terhadap pembantaian perempuan Palestina di Jalur Gaza yang dilakukan Israel berarti mengingkari ekspresi dukungan mereka terhadap hak-hak perempuan.
Baca Juga : Tehran dan Kabul Tekankan Perluasan Perdagangan dan Ikatan Ekonomi
Dalam postingan media sosial pada hari Minggu, Rasoul Mousavi, direktur jenderal departemen urusan Asia Selatan di Kementerian Luar Negeri Iran, merujuk pada pesan-pesan para diplomat pada kesempatan Hari Perempuan Internasional (8 Maret), dengan bertanya, “Apakah Anda benar-benar mengharapkan kami percaya bahwa ada ketulusan dalam kata-katamu karena kamu berbicara bahasa Persia?”
“Jika Anda berbicara tentang hak-hak perempuan, mengapa Anda tidak mengatakan sepatah kata pun tentang 9.000 perempuan yang dibunuh di Gaza oleh Zionis?” Mousavi bertanya lebih lanjut.
Hal ini terjadi ketika perang genosida rezim Israel di Gaza terus merenggut lebih banyak nyawa, terutama perempuan dan anak-anak, dengan data UN Women menunjukkan bahwa 9.000 perempuan Palestina sejauh ini telah dibunuh oleh militer Israel di wilayah yang terkepung.
Diperkirakan bahwa dengan tingkat serangan saat ini terhadap orang-orang yang tidak berdaya, perang genosida Israel di Gaza setiap hari membunuh rata-rata 63 perempuan Palestina yang tidak bersalah, dimana sekitar setengahnya (37 perempuan) adalah ibu.
Baca Juga : Menteri Iran: Sanksi Tidak Dapat Menghambat Kemajuan Iran dalam Industri Minyak
Setidaknya 31.112 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan 72.760 lainnya luka-luka sejak rezim Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober.