Damaskus, Purna Warta – Pertemuan internasional Suriah ke-20 dalam bentuk program Astana mulai bekerja hari ini di ibu kota Kazakhstan.
Delegasi dari Suriah dipimpin oleh Dr. Ayman Sosan, wakil menteri luar negeri negara ini, dan delegasi dari negara penjamin proses Astana, yaitu Rusia, Iran dan Türkiye, berpartisipasi dalam pertemuan ini.
Baca Juga : Dukungan Ikatan Ulama Yaman untuk Operasi Jihad Lawan Zionis
Delegasi Rusia dipimpin oleh Mikhail Bogdanov, perwakilan khusus Putin untuk negara-negara Timur Tengah dan Afrika, dan delegasi Republik Islam Iran dipimpin oleh Ali Asghar Khaji, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik.
Pertemuan ini akan berlangsung selama dua hari dan diharapkan perwakilan dari PBB dan negara-negara tetangga Suriah seperti Libanon, Irak dan Yordania hadir sebagai pengamat.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan mengumumkan bahwa topik pertemuan saat ini adalah perubahan situasi di kawasan yang berpusat di Suriah dan situasi kemanusiaan di negara ini serta upaya untuk menyelesaikan krisis dan masalah terkait perang melawan terorisme dan rekonstruksi Suriah serta menyediakan kondisi yang diperlukan untuk kembalinya para pengungsi.
Pada hari pertama pertemuan ini akan diadakan pertemuan bilateral dan tripartit antar delegasi peserta.
Baca Juga : Damaskus akan Bekerjasama Setelah Türkiye Tarik Seluruh Pasukannya dari Suriah
Dan di hari kedua, sesaat sebelum rapat inti, pembicaraan akan dilanjutkan dan akhirnya akan diadakan konferensi pers.
Pertemuan terakhir adalah pertemuan ke-19 dalam bentuk rencana Astana yang diadakan pada tanggal 22 dan 23 November 2022 di ibu kota Kazakhstan, dan dalam pernyataan akhirnya ditekankan kepatuhan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Suriah.