Tel Aviv, Purna Warta – Pemimpin oposisi Israel, Benjamin Netanyahu dikunjungi Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Yerusalem pada Kamis (14/7) pagi. Netanyahu merupakan mantan Perdana Menteri Israel yang menjabat selama 15 tahun. Netanyahu mengaku sangat senang dikunjungi Biden. Ia berteman dengan Biden selama 40 tahun termasuk saat Biden menjabat sebagai Wakil Presiden di era Presiden Barrack Obama.
Baca Juga : Arab Saudi Pindahkan Mansour Hadi ke Sebuah Rumah Kecil di Riyadh
Dalam pertemuan singkatnya, Netanyahu memperingatkan Biden bahwa hanya opsi militer yang dapat berefek pada Iran. Netanyahu juga mendesak AS untuk selalu siap menggunakan opsi militer apabila diperlukan. Berusaha menenangkan Netanyahu dan Lapid yang terus mendesak opsi militer untuk melawan Iran, Biden mengatakan: “Iran takkan mendapatkan senjata nuklir.”
“Saya katakan padanya bahwa tanpa opsi militer yang tegas, Iran takkan bisa dihentikan. Maksudnya, apabila Iran tidak mengendur, maka opsi militer harus digunakan,” ujarnya. “Kita telah berteman selama 40 tahun. Namun untuk memastikan (eksistensi Israel) 40 tahun kedepan, kita harus menghadapi ancaman Iran,” tambahnya.
Netanyahu sangat yakin bahwa sanksi dan sekedar ancaman serangan militer tidak cukup untuk menghentikan program nuklir Iran. Ia bahkan mengatakan bahwa dia akan menggunakan opsi militer untuk menghadapi Iran apabila ia kembali menjadi Perdana Menteri Israel.
Baca juga: Sepakat Lawan Iran, Biden Tandatangani Deklarasi Yerusalem
Analis berpendapat bahwa alasan Netanyahu dikunjungi Biden adalah agar Biden tidak terkesan memihak pada satu kandidat Perdana Menteri mengingat Israel akan menggelar pemilu pada November 2022 mendatang.