Tel Aviv, Purna Warta – Ribuan demonstran anti pemerintah Israel berpawai di jalan menuju bandara Ben Gurion pada Senin (3/7). Sembari meneriakkan ‘demokrasi’ dan ‘pemerintahan para kriminal’, massa mengecam kebijakan perombakan yudisial yang sedang diupayakan oleh kabinet sayap kanan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca Juga : Raisi di SCO: Hilangkan Kunci Dolar Untuk Bentuk Sistem Internasional Yang Adil
Aksi tersebut berakhir bentrok dengan polisi. Pihak kepolisian Israel menyebutkan setidaknya 37 demonstran ditahan dengan tuduhan provokasi, pelanggaran barikade keamanan, penutupan jalan dan penerobosan ke aula kedatangan terminal 3 bandara Ben Gurion.
Setelah berlangsung beberapa jam, kepolisian akhirnya menyatakan bahwa aksi demonstrasi tersebut ilegal dan harus dibubarkan. Aksi yang diikuti oleh setidaknya 15.000 demonstran tersebut menyebabkan macet total di jalan menuju bandara. Akibatnya banyak penumpang yang ketinggalan pesawatnya. Aksi tersebut mengganggu 93.000 penumpang dan 550 penerbangan yang dijadwalkan berangkat dan tiba pada hari tersebut.
Baca Juga : Pelanggaran Berulang Amerika terhadap Perjanjian Keselamatan Penerbangan
Pengelola demo dan tokoh-tokoh oposisi mengatakan aksi-aksi seperti ini akan terus berlanjut sampai koalisi PM Netanyahu membatalkan wacana perombakan yudisial tersebut. Aksi tersebut dianggap sebagai sambutan yang buruk untuk para turis yang melawat ke Israel. Mereka disambut dengan tabuhan drum dan hingar-bingar serta suasana yang mencekam akibat ratusan demonstran memenuhi terminal 3 bandara.