Demi Tekan Iran, AS Bujuk Saudi untuk Boikot Qatar Airways

Purna Warta, Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan berusaha membujuk Arab Saudi untuk membuka wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan Qatar Airways dan memotong pendapatan overflight Iran. Hal itu dilakukan demi memberikan pukulan lebih lanjut pada ekonomi Iran sebelum masa peralihan pemerintahan.

The New York Times mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Rabu (2/12) bahwa pejabat administrasi Trump telah mengadakan pembicaraan di Doha dan Riyadh untuk membantu membuka kembali jalur udra Arab Saudi untuk Qatar Airways, kurang dari tiga tahun setelah kerajaan menutup penerbangan Qatar dari wilayah udaranya sebagai buntut dari perseteruan diplomatik antara dua negara tetangga.

Surat kabar itu mengatakan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner, yang mengepalai delegasi tingkat tinggi, telah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Laporan tersebut mengklaim bahwa perutean ulang penerbangan Qatar akan memotong sekitar $ 100 juta pendapatan tahunan Iran, yang saat ini berfungsi sebagai satu-satunya koridor untuk pesawat Qatar di luar wilayah tersebut.

Upaya Washington sebelumnya untuk membujuk Qatar atas masalah tersebut telah gagal karena Riyadh dan Doha tetap terkunci dalam apa yang umumnya digambarkan sebagai sengketa diplomatik terburuk di Teluk Persia.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga telah melakukan perjalanan ke Qatar bulan lalu untuk menyampaikan rencana tersebut.

Pada bulan Juni, Trump telah mencoba menekan petinggi Saudi untuk mengakhiri pembatasan dengan Qatar namum usahanya tidak berhasil, sebagaimana dilansir Wall Street Journal melaporkan mengutip sumber AS dan regional.

Laporan itu mengatakan Washington juga khawatir tentang fakta bahwa banyak orang militer AS secara teratur mengambil penerbangan dari Qatar ketika bepergian ke dan dari Pangkalan Udara al-Udeid, pangkalan Amerika terbesar di kawasan Timur Tengah yang bergejolak.

Qatar Airways telah mengubah rute banyak penerbangannya melalui wilayah udara Iran sejak dilarang terbang di atas beberapa negara Arab di Teluk Persia pada Juni 2017 ketika kebuntuan politik meletus antara Qatar dan sekelompok negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi.

Trump secara sepihak menarik Washington dari kesepakatan multilateral 2015 tentang program nuklir Iran pada Mei 2018. Sebagai buntutnya, AS memberlakukan kembali sanksi anti-Iran yang telah dicabut oleh perjanjian itu.

Di bawah apa yang disebut kampanye tekanan maksimum Trump, bangsa Iran telah menjadi sasaran langkah-langkah pembatasan “terberat yang pernah ada” yang dirancang untuk membuat bangsa itu menyerah pada tuntutannya.

Baca juga: AS Siap Tarik 2500 Pasukannya dari Afghanistan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *