Damaskus, Purna Warta – Sebuah delegasi dari Uni Eropa yang melakukan perjalanan ke Damaskus dan bertemu dengan Ahmad al-shar’a, yang dikenal sebagai Al-Julani.
Baca juga: Yaman Serang Tel Aviv, Eilat, Ashkelon, dan kapal Amerika.
Kantor Berita Resmi Suriah (SANA), melaporkan bahwa sebuah delegasi dari Komisi Uni Eropa yang dipimpin oleh Hadja Lahbib, Komisaris Tinggi untuk Kesetaraan, Kesiapan, dan Manajemen Krisis, melakukan perjalanan ke Damaskus dan bertemu serta berunding dengan Ahmad Al-Shar’a, yang dikenal sebagai Al-Julani, komandan operasi militer Suriah.
Setelah pertemuan ini, Hadja Lahbib menekankan: “Kami berdiri bersama seluruh rakyat Suriah, dan kesempatan untuk membangun kembali negara Suriah harus disediakan. Kami mendukung rakyat Suriah dalam mewujudkan stabilitas, keamanan, dan keadilan karena mereka layak mendapatkan perdamaian.”
Dia menambahkan: “Rakyat Suriah telah menulis ulang sejarah, dan kami mendorong mereka untuk membangun masa depan untuk semua. Pihak berwenang Suriah saat ini memikul tanggung jawab besar dan harus menyediakan perdamaian bagi bangsanya. Kami akan memberikan bantuan baru senilai 235 juta euro kepada Suriah dan negara-negara tetangganya.”
Pemberontak bersenjata di Suriah memulai operasi mereka pada pagi hari tanggal 277 November 2024 untuk menggulingkan Bashar Al-Assad dari kekuasaan. Operasi mereka dimulai di wilayah barat laut, barat, dan barat daya Aleppo, dan akhirnya, setelah sebelas hari, pada hari Minggu, 8 Desember, mereka mengumumkan pengendalian mereka atas kota Damaskus dan kepergian Assad dari negara itu.
Sehubungan dengan ini, Muhammad al-Bashir, yang telah ditunjuk sebagai kepala pemerintahan transisi Suriah pada hari Senin, 9 Desember, secara resmi mengambil alih kepemimpinan pemerintahan transisi negara ini hingga bulan Maret mendatang.