Delegasi Lebanon dalam Perjalanan ke Damaskus

Damaskus, Purna Warta – Delegasi Lebanon akan segera melakukan perjalanan ke Damaskus untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaktifkan kesepakatan tentang transfer gas Mesir dan listrik Yordania melalui Suriah.

Menurut Elnashra, beberapa sumber melaporkan bahwa pertemuan antara Presiden Michel Aoun dan Perdana Menteri Najib Mikati, yang bertugas membentuk kabinet, tidak terjadi sore ini, Jumat (27/8).

Beberapa sumber mengatakan kepada OTV bahwa tidak akan ada pertemuan untuk menyelesaikan proses konsultasi pembentukan kabinet.

Namun dalam berita lain, sumber pemerintah mengatakan kepada Al-Mayadeen bahwa delegasi Lebanon akan segera melakukan perjalanan ke Damaskus, Amman dan Kairo.

Al-Akhbar juga melaporkan bahwa delegasi Lebanon akan segera melakukan perjalanan ke Damaskus untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaktifkan perjanjian transfer gas Mesir dan listrik Yordania melalui Suriah.

Delegasi Lebanon terdiri dari Zeina Akar, Wakil Perdana Menteri dan Penjabat Menteri Luar Negeri, Raymond Ghajar, Menteri Energi, Ghazi Wazni, Menteri Keuangan, dan Abbas Ibrahim, Direktur Jenderal Keamanan Lebanon.

Kamis lalu (19/8) , Duta Besar AS untuk Beirut Dorothy Shea, setelah Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah mengumumkan bahwa sebuah kapal yang membawa bahan bakar dari Iran telah berlayar ke Lebanon, mengumumkan bahwa pemerintah AS telah memutuskan untuk membantu Lebanon membangun saluran listrik dari Yordania melalui Suriah sehingga bisa mengimpor gas dari Mesir.

Pada saat yang sama, Yordania melakukan kontak dengan Amerika Serikat untuk mencari pengecualian dari sanksi Suriah untuk menarik garis ini.

Garis pipa gas Arab mengalir dari Mesir ke Yordania dan dari sana ke Suriah, dan dari Homs ke Deir Ammar di Lebanon utara. Lebanon telah menggunakan pipa itu pada 2008.

Pengurangan pasokan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan antrian panjang di Lebanon. Namun, krisis tidak terbatas pada bahan bakar, bahkan roti pun sulit ditemukan di negeri ini. Banyak toko roti terpaksa tutup, dan banyak rumah sakit menghadapi masalah serius. Para pengunjuk rasa juga marah dengan kelambanan pejabat mereka dan telah memblokir banyak jalan di seluruh negeri.

Kelanjutan dari situasi yang tidak menentu di Lebanon ini telah memicu semakin banyak kemarahan dan protes publik di negara itu. Namun dengan adanya semua protes ini, situasi di negara itu belum juga berubah, dan krisis ekonomi dan sosial yang saling terkait telah mencengkeram Lebanon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *