Doha, Purna Warta – Delegasi Amerika Serikat dijadwalkan akan bertemu dengan petinggi Taliban di ibu kota Qatar, Doha, pada Sabtu dan Minggu, lapor Reuters yang mengutip pernyataan salah seorang pejabat AS pada Sabtu (9/10).
Ini adalah pertemuan tatap muka pertama mereka di tingkat senior sejak Washington menarik pasukannya dari Afghanistan dan kelompok garis keras itu mengambil alih negara, lapor Reuters yang mengutip pernyataan dua pejabat senior pemerintah AS yang tidak disebutkan namanya.
Delegasi AS yang akan mencakup pejabat dari Departemen Luar Negeri, badan intelijen AS dan Pasukan Bantuan Luar Negeri akan menekan Taliban tentang jalan keluar yang aman bagi warga AS yang tersisa di Afghanistan, serta Taliban untuk pembebasan Mark Fritz, yang diklaim Washington telah diculik oleh Taliban.
Agenda lain dari pembicaraan itu adalah untuk mendesak kembali Taliban untuk komitmen terhadap pada janji-janjinya dalam memberantas elemen-elemen al-Qaeda dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya di Afghanistan.
Pemerintah AS mengatakan puluhan warga AS tetap berada di Afghanistan dan belum bisa meninggalkan negara itu.
Penarikan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan, yang oleh banyak analis disebut sebagai pelarian militer AS dari Afghanistan setelah perang 20 tahun, telah menyebabkan puluhan orang tewas di bandara Kabul, membuat banyak orang Amerika dan Barat terdampar di negara itu.
Para pejabat AS mengatakan bahwa pembicaraan itu bukan berarti Washington mengakui secara resmi Taliban. Mereka mengatakan, legitimasi apa pun bagi Taliban akan bergantung pada tindakan mereka dan pemenuhan komitmen jangka panjang mereka.
Sebelum jatuhnya pemerintahan Ashraf Ghani, pejabat pemerintah AS dan Taliban beberapa kali berunding di Doha namun selalu berakhir dengan jalan buntu. Pembicaraan belum dilanjutkan kembali setelah jatuhnya Kabul dan naiknya Taliban di puncak kekuasaan.
Baca juga: Masjid Dibom, 100 Jemaah Syiah Afghanistan Tewas Saat Lakukan Salat Jumat