Damaskus, Purna Warta – Perwakilan tetap Suriah untuk PBB, pada pertemuan Dewan Keamanan hari Rabu Malam (15/9), menekankan perlunya mencabut blokade AS-Uni Eropa terhadap rakyat Suriah dan menyerukan diakhirinya kehadiran militer asing AS-Turki di tanah Suriah.
Bassam Sabbagh, wakil tetap Suriah untuk PBB, dalam pidatonya tadi malam (Rabu, 15 september) pada pertemuan Dewan Keamanan, ia menyatakan bahwa Damaskus akan melanjutkan kerjasama konstruktifnya dengan pihak internasional dan mitra lainnya dengan tujuan memperbaiki situasi kemanusiaan dan memberikan layanan dan dukungan kepada yang membutuhkan di seluruh negeri (Suriah).
Baca Juga : Tentara Yaman Kuasai al-Sawma’ah di al-Bayda
Menurut SANA, Sabbagh terus mengutuk tindakan pasukan Turki dalam mencegah pergerakan konvoi bantuan kemanusiaan ke wilayah “Atarib” di barat laut Suriah dan mengatakan: Pasukan pendudukan Turki dan kaki tangan teroris mereka telah memblokir pergerakan konvoi bantuan kemanusiaan ke Atarib, yangmana pemerintah Suriah telah memberikan izin kepada PBB.
Dia menambahkan: Damaskus akan mengirim bantuan kemanusiaan dari dalam Suriah dan posisinya pada penangguhan permainan politik “mekanisme pengiriman bantuan lintas batas” ke Suriah, yang melanggar kedaulatan dan integritas teritorial negara ini.
Perwakilan tetap Suriah di PBB juga mengacu pada sanksi ekonomi AS-Uni Eropa terhadap Suriah, yang telah menyebabkan kekurangan parah makanan, obat-obatan, peralatan medis dan bahan bakar, menyerukan pencabutan blokade Barat terhadap rakyat Suriah.
Sabbagh berkata: Perbaikan situasi kemanusiaan di Suriah tergantung pada penghormatan Barat terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan integritas wilayah Suriah, dan ini adalah prinsip yang ditekankan oleh semua resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Baca Juga : Seorang Warga Yaman Tewas dalam Protes terhadap STC di Aden
Di akhir pidatonya, dia menekankan perlunya untuk mengakhiri kehadiran ilegal militer asing di tanah Suriah dan menghentikan kejahatan pasukan pendudukan AS dan Turki dan tindakan mereka dalam mendukung terorisme, penjarahan kekayaan nasional dan pencurian sumber daya ekonomi dan energi Suriah.