Suriah, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan perlunya mengusir pasukan Turki dan AS dari negara itu, dan menekankan bahwa tindakan Washington dan tentara bayarannya sampai dalam titik kejahatan perang.
Kementerian Luar Negeri Suriah pada Sabtu malam (22/1) mengutuk tindakan pasukan Amerika dan milisi Kurdi yang berafiliasi dengan mereka yang dikenal sebagai SDF di provinsi al-Hasakah.
Baca Juga : Statistik Kerusakan yang Disebabkan oleh Koalisi Saudi-UEA
Damaskus mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa tindakan Amerika dan elemen-elemen afiliasinya telah membuat ribuan warga Suriah mengungsi di al-Hasakah dan meningkatkan masalah mereka.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga menyerukan pengusiran pasukan AS dari timur laut Suriah dan pasukan Turki dari barat laut Suriah.
Lembaga Suriah ini mengatakan bahwa tindakan Amerika Serikat dan milisi SDF adalah tindakan yang mencapai tingkat kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Damaskus meminta organisasi hak asasi manusia PBB dan organisasi hak asasi manusia lainnya untuk membantu ribuan keluarga Suriah yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Baca Juga : Al-Bukhaiti: Kami akan Lanjutkan Operasi Lawan Agresor di Dalam dan di Luar
Lembaga Suriah ini juga menekankan bahwa Dewan Keamanan harus memenuhi tanggung jawabnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah di utara dan timur laut Suriah.
Sementara itu, Turki menduduki Suriah dengan dalih menghindari ancaman PKK. Amerika Serikat juga hadir di Suriah untuk menjarah minyak dan sumber daya di timur dan timur laut Suriah.
Dalam hal ini, media-media Suriah melaporkan hari ini (Santu, 22 Januari) bahwa elemen ISIS telah menguasai banyak bagian penjara al-Sinaah di al-Hasakah dan mencoba melarikan diri dengan membuat rute pelarian.
Baca Juga : Korban Pemboman Penjara Sa’dah Bertambah
Penjara ini dikendalikan oleh Amerika Serikat dan tentara bayarannya. Para ahli dan analis telah berulang kali melaporkan peran dukungan AS untuk ISIS di Suriah dan Irak.
Aksi elemen-elemen ISIS ini sudah pernah terjadi sebelumnya; Bisa dibilang, elemen-elemen kelompok teroris ini memulai kerusuhan dan kekacauan di penjara terbesar Al-Hasakah pada maret tahun 2020.
Lingkungan Geweran Al-Hasakah adalah rumah bagi penjara dan pusat penahanan ISIS terbesar, yang telah berada di bawah kendali kelompok SDF sejak musim panas 2016.
Hampir 5.000 anggota ISIS dari 54 negara ditahan di Penjara Pusat Geweran, dan negara asal mereka menolak untuk menerima mereka kembali.
Baca Juga : Serangan Meluas Jet-Jet Tempur Saudi di Sana’a