Damaskus: Penangguhan Sementara Sanksi AS terhadap Suriah Tidak Cukup

Damaskus Penangguhan Sementara Sanksi AS terhadap Suriah Tidak Cukup

Damaskus, Purna Warta Bassam Sabbagh, Perwakilan Tetap Suriah untuk PBB, pada Selasa pagi (14/2) mengatakan bahwa penangguhan sebagian dan sementara dari beberapa sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh AS terhadap Damaskus tidak akan cukup untuk menyelesaikan konsekuensi negatif jangka panjang dari sanksi-sanksi tersebut.

Baca Juga : Ekspor Iran Ke Irak Meningkat Meskipun Ada Kejahatan AS

Bassam Sabbagh, yang berbicara pada pertemuan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang pemberian bantuan kepada korban gempa di Suriah dan Turki, menambahkan: Lebih dari 250.000 warga Suriah telah mengungsi dan meninggalkan rumah mereka akibat gempa.

Dia menambahkan: Untuk menjamin masuknya bantuan kemanusiaan ke negara, Suriah mendukung kedatangan bantuan kemanusiaan dari barat laut negara itu dan melalui semua penyeberangan di perbatasan dan di dalam negeri selama tiga bulan.

Sabbagh menganggap keterlambatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke negaranya sebagai akibat dari sanksi-sanksi dan tindakan sepihak Amerika Serikat terhadap Damaskus.

Perwakilan Suriah di PBB menyatakan bahwa mereka yang tidak terkena dampak gempa tidak boleh dibiarkan meninggal karena kedinginan, kelaparan, kekurangan obat dan kurangnya tempat berlindung yang aman.

Ia menilai perbaikan infrastruktur yang rusak akibat gempa, termasuk jaringan air bersih dan saluran pembuangan, rumah sakit, klinik, sekolah, dan pusat layanan sangat diperlukan dan penting untuk mencegah penyebaran penyakit.

Baca Juga : Moskow: AS Rekrut Teroris Takfiri Untuk Lakukan Serangan Di Rusia Dan Negara Bekas Republik Soviet

Departemen Keuangan AS sebelumnya mengumumkan akan menangguhkan sanksi terhadap Suriah selama beberapa bulan untuk memungkinkan beberapa kesepakatan dan langkah-langkah untuk operasi bantuan setelah gempa mematikan di dekat perbatasan Suriah dan Turki.

Penangguhan beberapa sanksi AS terjadi setelah para pejabat PBB dan lembaga bantuan internasional memperingatkan bahwa sanksi AS menghambat upaya-upaya pengiriman bantuan ke Suriah yang dilanda gempa.

Departemen Keuangan AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan: Hari ini, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan mengeluarkan Lisensi Umum Suriah (GL), yang mengesahkan semua transaksi terkait bantuan gempa di Suriah selama 180 hari.

Sementara itu, Departemen Keuangan AS, juga telah mengklaim bahwa pemerintah AS telah lama memberlakukan beberapa keringanan sanksi di Suriah untuk memungkinkan sebagian besar kegiatan dalam mendukung bantuan kemanusiaan, termasuk di wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah, oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi non-pemerintah (LSM) yang terlibat dalam krisis Suriah.

Kementerian ini menambahkan: Lisensi baru ini mencakup pengecualian dari sanksi saat ini terhadap Suriah untuk organisasi non-pemerintah, organisasi-organisasi internasional, dan pemerintah AS.

Baca Juga : Presiden Raisi: Iran-Cina Anggap Unilateralisme Dan Sanksi Penyebab Krisis Dan Ketidakamanan

Departemen Keuangan AS mengatakan akan terus memantau situasi di Suriah dan melibatkan para penyumbang bantuan kemanusiaan serta mitra utama dan sekutu untuk mengatasi tantangan yang muncul yang mungkin mereka hadapi dalam memberikan layanan di tengah upaya bantuan.

Gempa berkekuatan 7,8 SR Senin lalu di Suriah utara telah menewaskan 5.714 orang dan melukai 7.396 orang di negara ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *