Damaskus, Purna Warta – Sambil mengkritik kolonialisme dan ekspansionisme negara-negara Barat terhadap negara-negara lain, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa situasi politik di Barat telah menjadi bencana dan saat ini disertai dengan kontradiksi-kontradiksi tidak bermoral serta keterpisahan dari kenyataan.
Baca Juga : Iran Tepis Pandangan AS tentang Interaksi Luar Angkasa Iran-Rusia
Sambil mengutuk intervensi Parlemen Eropa dalam urusan dalam negeri negara ini, Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan: “Kolonialisme dan ekspansionisme masih ada di benak banyak [politisi] di Barat.”
Inilah reaksi Damaskus terhadap “rekomendasi” Parlemen Eropa mengenai kebijakan negara-negara Barat terhadap Suriah; Sebuah tindakan yang disebut Suriah sebagai “campur tangan nyata dalam urusan dalam negerinya”.
Kementerian Luar Negeri Suriah juga mengatakan bahwa pernyataan seperti itu menunjukkan “situasi politik Barat yang buruk, yang disertai dengan kontradiksi yang tidak bermoral dan keterpisahan dari kenyataan.”
Sambil mengecam campur tangan apa pun dalam urusan dalam negerinya, Suriah mencatat: “Kami menghargai semua orang yang memberikan suara menentang resolusi kosong ini, dan setiap pihak yang memilih resolusi tersebut dikecam; Sebab resolusi ini penuh dengan pemikiran rasis.”
Dalam pertemuannya baru-baru ini, Uni Eropa, sambil mengulangi klaim penindasan terhadap rakyat Suriah oleh Damaskus, dengan tegas menyatakan kemarahan dan kebingungannya atas penandatanganan perjanjian apa pun yang dilakukan Suriah dengan Teheran dan Moskow.
Baca Juga : Di Aljazair, Presiden Iran Adakan Pembicaraan dengan Pemimpin Negara Sahabat
Sambil mengabaikan peran Barat dan Amerika dalam dukungan berkelanjutan mereka terhadap kelompok-kelompok teroris seperti ISIS, lembaga Eropa ini membuat klaim terhadap pemerintah Suriah terkait dengan pengungsian penduduk di negara ini.